Gara-Gara Dicap Gembel, Pria Ini Putuskan Bangun Bisnis Hingga Sukses Jadi Juragan Bus AKAP

Sebenarnya Berlin sudah pernah mencoba melamar pekerjaan. Namun dia sering mendapat perlakuan yang diskriminatif karena penampilannya. Seperti ketika mendapat panggilan kerja di Palembang, dia tidak diberikan akomodasi yang memadai dan dibedakan dari pekerja yang lain.
Itu sebabnya, Berlin memutuskan untuk membuka usaha alias berbisnis, agar tidak terganggu dengan penilaian orang terkait penampilannya yang nyentrik.
Dia pun memutar otak dengan berbisnis kecil-kecilan dan setelah tabungannya terkumpul, dia pun berpikir untuk membeli bus dan memanfaatkannya untuk bisnis.
"Saya ini orang susah, bapak enggak kenal, mamak enggak kenal, sekolah pun tidak ada. Pikiran saya gimana ini di Kota Jakarta, tapi saya bercita-cita kalau ada mobil (bus) gitu kan bagus lah," kata Berlin.
Berlin pun kemudian membeli satu bus dan menjalankan usaha Bus AKAP. Pengalaman jatuh bangun mendirikan bisnis pun dirasakannya, namun Berlin tetap bertahan dengan tekadnya untuik menjadi pengusaha bus AKAP.