Gara-Gara The Fed, Warren Buffett Dinilai Kesulitan Cari Saham Murah
NEW YORK, iNews.id - Warren Buffett, investor legendaris, kini memegang kas dan setara kas senilai Rp2.000 triliun lewat Berskhire Hathaway. Dia belum memakainya untuk memborong saham dengan alasan valuasi yang masih mahal.
Investor David Merkel menilai, Buffett kesulitan mencari saham murah meski pasar sempat tertekan akibat wabah virus corona. Alasannya, bank sentral AS, The Fed terus menyuntik likuiditas sehingga harga-harga saham perlahan meningkat.
"Pasar tidak cukup jatuh untuk menawarkan nilai menarik, uang Buffett tidak dapat digunakan untuk membeli perusahaan dengan harga yang murah," kata Merkel, dikutip dari Business Insider, Jumat (15/5/2020).
Merkel meningkatkan nilai investasinya dua kali lipat di Berkshire pada awal tahun ini lantaran Buffett memiliki kas jumbo hingga 128 miliar dolar AS untuk membeli saham saat pandemi Covid-19.
Namun, Berkshire hanya membeli saham secara netto 1,8 miliar dolar AS saja pada kuartal I-2020, sehingga dia mengurangi investasinya di Berskhire kembali ke nilai awal.
"Saham sebenarnya cukup menarik pada akhir Maret, Anda tak harus mengeluarkan semua uangnya, tapi paling tidak belilah sesuatu," kata Merkel.
Dia menilai, Buffett memiliki pandangan yang kuno soal pasar modal karena biasanya harga-harga saham akan jatuh berguguran saat krisis. Namun yang terjadi kini, krisis hanya membuat harga saham jatuh sebentar dan cepat bangkit.
"Harga saham tidak terlalu jatuh saat krisis karena para pemangku kebijakan langsung merespons," ujarnya.
Merkel menilai, The Fed sejak 2008 memainkan peran yang penting di pasar keuangan, menggantikan J.P Morgan.
"Fed pernah menggantikan J.P. Morgan. Sekarang Fed mulai menggantikan Warren Buffett," ujar Merkel.
Editor: Rahmat Fiansyah