Gelar Paparan Publik, Era Baru KB Bukopin Dimulai
JAKARTA, iNews.id – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) menggelar Paparan Publik 2022 pada Jumat (28/12/2022) lalu dengan menggunakan mekanisme virtual webinar.
Adapun materi yang disampaikan, yaitu misi terkait Era Baru KB Bukopin pada 2023, Profile KB Financial Group dan KB Kookmin Bank, laporan kinerja keuangan KB Bukopin Q3-2022, dan strategi KB Bukopin 2023 termasuk rencana right issue yang akan segera dirampungkan pada awal 2023.
Turut hadir para narasumber dari KB Bukopin, yaitu Presiden Direktur Woo Yeul Lee, Wakil Presiden Direktur Robby Mondong, Direktur Keuangan Seng Hyup Shin, Direktur Operasi Helmi Fakhrudin, Direktur Kepatuhan Dodi Widjajanto, Direktur SME dan Wholesale Yohanes Suhardi, serta Direktur IT Young Eun Moon.
KB Bukopin yang didukung penuh oleh KB Financial Group selaku Ultimate Shareholder yang memiliki kekuatan modal, kekuatan merek, basis nasabah terbesar dan jaringan yang luas di beberapa negara diyakini akan memberikan solusi keuangan yang optimal kepada seluruh stakeholder-nya melalui kolaborasi di antara 13 anak perusahaan yang dimiliki.
Wakil Presiden Direktur KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, “Era Baru KB Bukopin telah dimulai, setelah melalui serangkaian proses transformasi yang penuh dengan tantangan dalam beberapa tahun terakhir. KB Bukopin siap untuk melangkah ke tahap selanjutnya, salah satunya dengan menjadi clean bank pada 2023."
KB Bukopin menargetkan akan menjadi bank bersih di tahun depan sesuai dengan ketentuan regulator dengan menjual kredit macet sekitar Rp10 triliun. Penjualan kredit bermasalah tersebut akan dilakukan melalui berbagai skema, baik yang sudah pernah dilakukan maupun opsi-opsi penyelesaian lainnya.
“Arah strategi pada KB Bukopin ini dapat dibagi menjadi dua tahap. Yang pertama, tahun 2023 fokus pada penanganan bad loan dan menjadikan PPOP positif. Selanjutnya tahun 2024, target pada net income menjadi positif," kata Direktur Keuangan KB Bukopin Seng Hyup Shin.
Tak hanya itu, kini KB Bukopin tengah melakukan pembenahan terhadap bad loan melalui skema bulk sale sebesar Rp 5,4 triliun. Dengan demikian, posisi Loan at Risk (LAR) turun menjadi sekitar Rp10 triliun, sementara kredit bermasalah (NPL) turun menjadi Rp1,8 triliun.
Adapun posisi rasio LAR berada di angka 52,8 persen. KB Bukopin menargetkan rasio LAR berada di bawah 50 persen di akhir 2022, sementara NPL ada di 8 persen. Melalui penghematan biaya, rasio cost to income (CIR) pun dapat ditekan menjadi 148,45 persen pada September 2022 atau turun 56,82 persen secara yoy.