Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terapkan Teknologi Geospatial, Freeport Indonesia Raih GeoInnovation Award
Advertisement . Scroll to see content

Gelar Rapat Bersama, Mentan Yakini Produksi Padi Terus Naik lewat Pompanisasi Air

Selasa, 27 Februari 2024 - 14:18:00 WIB
Gelar Rapat Bersama, Mentan Yakini Produksi Padi Terus Naik lewat Pompanisasi Air
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar rapat bersama untuk membahas program pompanisasi pertanian dalam mengantisipasi dampak El Nino. (Foto: dok Kementan)
Advertisement . Scroll to see content

"Pompanisasi yang sudah dilakukan hingga saat ini di Gunung Kidul untuk seribu hektare dan akan kita akan lanjutkan untuk sepuluh ribu hektar. Selanjutnya kita akan bantu untuk pipanissi dan pompanisasi target Pak Menteri sebesar 500 ribu hektare lahan di Pulau Jawa dan 500 ribu hektare lahan di luar Pulau Jawa. Kami siap membantu," tuturnya.

Dukungan terhadap pompanisasi tersebut nyatanya sejalan dengan program dari PUPR. Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Bob Arthur mengatakan bahwa pembuatan bendungan adalah salah satu kunci dari pertanian Indonesia.

"Menanam butuh air dan air tersedia di bendungan Kami ada program membangun 61 bendungan, yang sudah selesai kurang lebih 42 bendungan dan sudah bisa menjalankan fungsinya. Yang perlu kita kejar saat ini irigasi eksisting yang sudah ada. Kalau kita kasih dengan air bendungan terjaga ketersediaan air maka Indeks Pertanamannya akan meningkat," ujarnya.

Salah satu contoh keberhasilan bendungan dan program pompanisasi terjadi di Lolak, Sulawesi Utara. Setelah adanya irigasi yang memadai, Indek Pertanaman di Lolak meningkat dari IP 120 ke 1P 240.

Mentan Amran meyakini bahwa pompanisasi adalah langkah yang tepat untuk menstabilkan pasokan air di tengah ancaman cuaca ekstrim. Menurut proyeksi data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2024 diperkirakan produksi beras mencapai 3,51 juta ton, dengan demikian pasokan beras menjelang Ramadan sudah cukup.

"Produksi kita untuk bulan Maret ke Juni insyallah aman karena sudah mulai panen. Hanya saja kita harus mulai mempersiapkan untuk bulan Juli ke Oktober. Kami harap seluruh petani Indonesia segera melakukan tanam," tuturnya.

Editor: Rizqa Leony Putri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut