Gerai Transmart Banyak yang Tutup, Begini Kondisinya
Hampir 2 jam MPI melakukan pemantauan itu, namun tidak ada satu pengunjung pun yang datang. Hanya terlihat petugas jaga, kasir serta beberapa pegawai yang tampak sedang merapikan barang-barang.
Pegawai bernama Yusuf menuturkan, dulunya gerai Transmart di Duren Sawit ini cukup ramai, karena cukup lengkap dan ada wahana permainan anak. Saat awal pandemi justru sangat ramai karena panic buying, namun setelah itu pengunjung terus mengalami penurunan.
"Makanya daging di tutup karena sepi, awal pandemi aja pas panic buying rame, sekarang jadi makin sepi," tuturnya.
Kondisi sepi pengunjung juga terjadi di Transmart Lebak Bulus, hanya terdapat beberapa pengunjung yang datang untuk berbelanja. Padahal di gerai ini, kondisi barang yang di perjuabelikan masih cukup lengkap.
Namun ada beberapa etalase yang nampak kosong. Salah satunya, di etalase yang menjual frozen meet. Tak satu pun produk yang dipajang di etalase itu.

Sementara itu, pegawai yang berkerja di gerai tersebut juga tidak terlalu banyak. Bahkan di lokasi daging segar tidak terdapat petugas yang menjaga area tersebut. Di lokasi transaksi juga hanya tersedia dua gerai saja yang beroperasi, dari sekitar 9 tempat transaksi yang disediakan.
Vice President Corporate Communication Transmart, Satria Hamid, mengatakan kondisi yang terjadi pada gerai transmart disebabkan oleh efek pandemi yang mendorong masyarakat jadi malas berbelanja di toko offline. Sehingga, gerai-gerai transmart tidak mampu bertahan dan ada yang ditutup.
"Yang pasti ini (masalah) serius, bahwa memang kita dihadapkan di masa pandemi itu sendiri. Bisa dibilang biang keroknya lah. Jadi opsi tutup itu adalah serangkaian opsi terakhir yang kita lakukan untuk sebuah toko," ujar Satria saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (1/2/2023).
Sekedar informasi, sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak 12 gerai Transmart yang sudah gulung tikar, terbanyak terjadi di Jakarta dan Batam. Sementara, di tahun 2023 belum ada laporan penutupan.
Editor: Jeanny Aipassa