Geser Aliko Dangote, Johann Rupert Jadi Orang Terkaya di Afrika

Sementara, kekayaan Dangote menurun sebesar 1,7 miliar dolar AS tahun ini, sehingga kekayaan bersihnya menjadi 13,4 miliar dolar AS atau setara Rp206,73 triliun. Penurunan ini menggarisbawahi lingkungan ekonomi Nigeria yang menantang, tempat konglomerasinya beroperasi.
Sejak menjabat sebagai Presiden Nigeria pada tahun lalu, Bola Tinubu telah menerapkan sejumlah reformasi ekonomi di negara terpadat di Afrika tersebut, termasuk pencabutan subsidi bahan bakar, yang telah menyebabkan inflasi tinggi mencapai lebih dari 30 persen.
Penurunan tajam nilai naira telah berdampak signifikan terhadap Dangote, yang kekayaannya sebagian besar terkait dengan aset dalam mata uang lokal.
Pengusaha berusia 66 tahun itu meraup kekayaannya dari industri semen dan gula. Terbaru, dia membuka kilang minyak di pusat ekonomi Nigeria, Lagos pada tahun lalu.
Kerajaan bisnisnya, Dangote Group, juga menghadapi sejumlah kemunduran dalam beberapa bulan terakhir akibat penundaan produksi di kilangnya dan gangguan rantai pasokan.
Menurut majalah Forbes, Dangote dinobatkan sebagai orang terkaya di Afrika selama 13 tahun berturut-turut meskipun negara tersebut mengalami kesulitan ekonomi. Namun, indeks miliarder Bloomberg terbaru menempatkannya di urutan kedua di Afrika dan ke-159 secara global.
Miliarder Afrika Selatan lainnya, Nicky Oppenheimer menduduki peringkat ketiga orang terkaya di Afrika dengan kekayaan bersih sebesar 11,3 miliar dolar AS, diikuti oleh Nassef Sawiris, pengusaha asal Mesir, dengan kekayaan sebesar 9,48 miliar dolar AS. Investor Afrika Selatan Natie Kirsh melengkapi daftar lima miliarder Afrika teratas dengan kekayaan 9,22 miliar dolar AS.
Editor: Aditya Pratama