Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diundang Mediasi, Manajemen Giant Tak Penuhi Panggilan Kemenaker
Advertisement . Scroll to see content

Giant Ditutup, Kemperin Berharap Tak Ganggu Industri Manufaktur

Sabtu, 29 Mei 2021 - 17:39:00 WIB
Giant Ditutup, Kemperin Berharap Tak Ganggu Industri Manufaktur
Seorang karyawan Giant memajang stok barang pada etalase.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Perindustrian (Kemperin) berharap rencana penutupan seluruh gerai Giant di Indonesia pada Juli mendatang tak akan mengganggu industri manufaktur, terutama consumer goods atau barang konsumen.

Menurut Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan secara resmi dari industri barang konsumen terkait dampak penutupan gerai-gerai toko ritel. 

"Belum ada keluhan atau laporan secara resmi. Kemenperin berharap penutupan ini tidak mengganggu produksi industri barang konsumen," kata Febri, kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (29/5/2021).

Meski belum mendapatkan laporan dari industri, lanjutnya, Kemenperin akan menyiapkan sejumlah solusi, jika penutupan Giant dan ritel moderen lainnya mengganggu produksi industri barang konsumen.

"Jika penutupan Giant berdampak pada produksi industri barang konsumen, maka kami akan merespons lebih jauh. Kami akan tawarkan solusi biar stok barang harus segera terdistribusi atau terjual. Intinya, jangan sampai ada penumpukan barang," ucap Febri.  

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah mendorong industri barang konsumen beralih dari penjualan offline ke online. Hal ini bisa dilakukan untuk menghindari penumpukan stok. 

Selain itu, industri barang konsumen juga bisa didorong untuk diekspor. "Bisa kita dorong ke penjual online atau bisa juga dalam peningkatan ekspor," ujar Febri. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, mengatakan penutupan sejumlah gerai ritel dikhawatirkan akan mempengaruhi Purchasing Managers Index (PMI) industri manufaktur. 

PMI Manufaktur merupakan indikator ekonomi yang mencerminkan keyakinan para manajer bisnis di sektor manufaktur.

Dia mengungkapkan, ditutupnya gerai ritel moderen akan berdampak pada PMI industri manufaktur yang saat ini berada di level 53 atau level ekspansif. Pasalnya, barang manufaktur seperti makanan dan minuman tidak bisa didistribusikan jika gerai ritel ditutup. 

"PMI akan turun karena industri manufaktur yang memproduksi makan dan minum gak tau produknya diperdagangkan dimana jika ritel modern ditutup. Pabrik boleh PMI naik, tapi kalo gerai ritel modern tutup mau dibuang kemna produk yang dihasilkan," kata Roy.

Seperti diketahui, PT Hero Supermarket Tbk atau Hero Group memutuskan untuk menutup seluruh gerai supermarket Giant di Indonesia mulai akhir Juli 2021. Rencananya, Hero Group akan mengubah lima gerai giant menjadi IKEA yang menjadi fokus baru Hero Group. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut