GMF AeroAsia Berencana Bangun Bengkel Baru Akhir 2018
Pihaknya menargetkan pembangunan bengkel baru ini dapat dimulai pada kuartal keempat 2018. "Mungkin akhir tahun, paralel dengan itu kita matangkan bussiness plan ke depan dengan partner kita. Sedang banyak kemajuan, mudah-mudahan tidak lama lagi," tuturnya.
Sementara itu, berbekal dana hasil pelepasan saham perdananya Oktober 2017 silam, GMFI mengalokasikan 65 persen dana atau sebesar 49,1 juta dolar AS untuk berinvestasi pengembangan bisnis korporasi. Ia mengatakan, selain refinancing dan modal kerja, dana IPO juga telah digunakan untuk pendanaan investasi.
"Sebanyak 12 persen dari dana IPO sudah kami gunakan untuk pendanaan investasi,” ujar Iwan.
Ia menambahkan, dana tersebut digunakan untuk peningkatan kapabilitas, pembelian Tools and Equipment, peningkatan infrastruktur ICT dan juga infrastruktur umum lainnya yang menunjang perawatan pesawat. Di kesempatan yang sama Iwan juga mengatakan, ekspansi bisnis GMFI terus dikejar sebagai upaya pengembangan bisnisnya.
"Project International Footprint Australia khususnya, saat ini kami sedang kejar finalisasinya agar bisa segera beroperasi. Selain itu, optimalisasi Hangar milik MMF di Surabaya juga kami lakukan karena pasar perawatan pesawat propeler dan general aviation yang dikerjakan disana masih sangat bagus," kata Iwan.
Ia juga menjelaskan, pengembangan bisnis GMFI masih on track sama halnya dengan penunjukkan Investor Strategis. Menurut dia, saat ini masih berlangsung proses negosiasi, dan diharapkan mencapai kesepakatan pada awal Semester II 2018.
"Kami cukup selektif dalam memilih, dalam hal ini kami dibantu Financial Advisor untuk menyeleksi calon investor strategis terbaik yang membawa nilai tambah yang signifikan bagi GMFI. Investor strategis ini nantinya diharapkan dapat membantu GMFI tidak hanya dari segi finansial tapi juga transfer knowledge dan membawa pasar untuk GMFI," ucapnya.
Editor: Ranto Rajagukguk