Gunakan Pesawat Boeing, Maskapai Kargo Terbesar Rusia Diboikot AS
WASHINGTON, iNews.id - Sebanyak 12 pesawat Boeing yang digunakan AirBridgeCargo, unit usaha maskapai kargo terbesar Rusia, Volga-Dnepr Group, diboikot atau dilarang terbang memasuki wilayah AS.
Larangan terbang untuk 12 pesawat AirBridgeCargo dikeluarkan Departemen Perdagangan AS pada Jumat (18/3/2022). Departemen AS juga mengeluarkan daftar 99 pesawat yang terpantau secara efektif melakukan penerbangan ke Rusia meskipun AS telah menjatuhkan sanksi ke negara itu.
Ke-99 pesawat tersebut, antara lain terdiri dari 33 pesawat boeing yang dioperasikan Aeroflot AFLT.MM, 12 pesawat boeing AirBridgeCargo, dan pesawat Gulfstream G650 milik pengusaha Rusia, Roman Abramovich. Selain itu, larangan terbang juga diberlakukan untuk pesawat Boeing yang dioperasikan Utair, Nordwind, Azur Air dan Aviastar-TU.
Dalam pernyataannya, Menteri Perdagangan AS, Gina M Raimondo, mengatakan larangan terbang dikeluarkan karena pesawat-pesawat tersebut diduga melanggar kontrol ekspor.
Langkah itu, juga dilakukan untuk menunjukkan kekuatan dan jangkauan sanksi yang telah dijatuhkan AS terhadap Rusia sebagai tekanan kepada negara itu terkait invasi ke Ukraina.
“Kami menerbitkan daftar ini untuk memberi tahu dunia bahwa kami tidak akan mengizinkan perusahaan dan oligarki Rusia dan Belarusia untuk bepergian dengan impunitas yang melanggar hukum kami,” kata Gina M Raimondo, seperti dikutip Reuters, Sabtu (19/3/2022).
Terkait dengan larangan terbang tersbeut, seluruh otoritas bandara AS dilarang memberikan layanan apa pun ke pesawat-pesawat tersebut tanpa izin. Artinya, penerbangan internasional dari Rusia untuk pesawat-pesawat tersebut secara efektif dihentikan.
“Siapapun yang memberikan layanan kepada pesawat-pesawat ini terancam hukuman penjara, denda, kehilangan hak ekspor, atau pembatasan lainnya,” ujar Gina M Raimondo.
Sanksi terbaru yang dijatuhkan Departemen Perdagangan AS itu, menambah tekanan yang dilancarkan Presiden AS Joe Biden untuk Presiden Rusia, Vladimir Putin serta pendukungnya, baik pejabat, perusahaan, dan entitas lain, agar segera menghentikan invasi ke Ukraina yang terjadi sejak 24 Februari 2022.
Editor: Jeanny Aipassa