Harga BBM di AS Melambung, Indonesia Perlu Waspada
JAKARTA, iNews.id - Harga minyak dunia masih berada di atas level 100 dolar AS per barel. Tingginya harga minyak dunia mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) di Amerika Serikat (AS).
Harga bensin rata-rata di negara Paman Sam mencapai 5 dolar AS per galon (3 liter) atau setara Rp 74,3 ribu per galon. Adapun, 1 galon sama dengan 3,7 liter. Artinya, per liter harga BBM di AS kira-kira mencapai Rp20.000 per liter.
CEO Tesla Elon Musk dalam unggahan Twitternya membocorkan kalau harga BBM di sana naik sampai 7,11 dolar AS per galon setara Rp105.000 per galon atau Rp28.5000 per liter.
Lalu, bagaimana harga BBM di Indonesia? Apakah terdampak dengan kenaikan harga minyak dunia saat ini?
Pengamat energi Komaidi Notonegoro mengatakan, sebenarnya Indonesia perlu waspada akan harga minyak dunia tersebut. Ini mengingat sebagian dari kebutuhan minyak dipenuhi dari impor.
"Kalau tidak ada penyesuaian harga, pemerintah perlu siap kalau besaran subsidinya naik," kata Komaidi kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (22/6/2022).
Sebagai informasi, harga BBM di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan penyalurnya. Untuk BBM milik swasta seperti Shell, Vivo dan BP AKR harganya menyesuaikan harga minyak dunia, rata-rata Rp15.000 hingga Rp16.000 per liter.
Sedangkan BBM milik Pertamina, harganya ditekan agar bisa mendorong daya beli masyarakat. Misalnya, Pertalite dibanderol Rp7.650 per liter dan Pertamax Rp12.500 hingga Rp13.000 per liter. Harga ini masih di bawah nilai keekonomian di pasaran.
"Kalau harga pasnya berapa, memang tergantung sejumlah variable. Ada produksi dan pajak," ujar Komaidi.
Masing-masing negara memang punya kebijakan penetapan harga yang tidak sama. Namun sebagai acuan, negara tetangga menjual RON 90 atau setara Pertalite, di atas Rp15.000 per liter.
"Ini biasanya berbeda-beda dalam besaran pajaknya," ucapnya.
Editor: Jujuk Ernawati