Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mentan Gencarkan Operasi Pasar hingga Harga Beras di Bawah HET
Advertisement . Scroll to see content

Harga Beras Masih Mahal, Kepala Bapanas: Panen Belum Melebihi Produksi

Rabu, 08 Februari 2023 - 18:53:00 WIB
Harga Beras Masih Mahal, Kepala Bapanas: Panen Belum Melebihi Produksi
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi. (Foto: MPI/Advenia Elisabeth)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, masih mahalnya harga beras disebabkan belum memasuki musim panen raya. Dia menjelaskan, kebutuhan beras nasional dalam setahun mencapai 30 juta ton, sehingga dibutuhkan beras sebanyak 2,5 juta ton per bulannya. 

“Kenapa Januari dan awal Februari masih tinggi harganya (beras)? Karena memang panennya belum melebihi dari produksinya,” ujar Arief dikutip dari Antara, Rabu (8/2/2023).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dari Januari-Desember 2021, terdapat surplus 1,3 juta ton. Untuk tahun 2022 terdapat surplus 1,46 juta ton. Jika ditotal selama dua tahun terakhir, sebenarnya Indonesia surplus beras 2,7 juta ton. 

Jika konsumsi beras per bulan mencapai 2,5 juta ton dan surplus beras 2,7 juta ton, seharusnya Indonesia kelebihan stok beras untuk satu bulan.

Namun kenyataannya, kelangkaan beras masih terjadi karena stok beras tersebut berada di masyarakat, dan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menstabilkan ketersediaan pangan.

“Setelah itu, kalau kita bandingkan antara data produksi dan konsumsi itu memang kurang. Kalau dilihat hari ini berasa ada, di masyarakat ada, tetapi kalau pada level penggilingan atau petani, gabah kering panen itu rebutan,” tuturnya.

Selain kelangkaan gabah kering di penggilingan dan petani, faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga beras adalah penyesuaian biaya produksi. 

“Memang sedang membentuk kesetimbangan baru, maksudnya setelah ada adjustment dari bahan bakar, kenaikan biaya biaya, variabel cost yang ada, memang harus ada adjustment (harga),” kata dia.

Menyambut panen raya yang dimulai pada akhir Februari, Badan Pangan Nasional optimistis harga dan stok beras kembali melimpah.

Arief menuturkan, pihaknya menugaskan Perum Bulog menyerap 70 persen dari hasil panen raya pada Semester I 2023 dan sisanya 30 persen pada Semester II 2023. Diharapkan, Indonesia memiliki cadangan beras sebanyak 2,4 juta ton.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut