Harga Cabai di Pasar Jakarta Berangsur Turun, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Harga cabai di pasar Jakarta berangsur turun, sejak Kamis (16/6/2022). Hal itu dipicu masuknya pasokan cabai dari petani di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan pasokan cabai yang didistribusikan dari petani di Sulawesi Selatan difasilitasi langsung oleh NFA untuk intervensi harga cabai di Jakarta yang melambung.
“Saya meninjau secara langsung kedatangan cabai dari Sulsel di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta (PIKJ), tahap awal dalam 2 hari ini terpasok sejumlah 1,8 ton dan 1,7 ton, selanjutnya akan terus dipasok sampai harga kembali normal,” ujar Arief, Jumat (17/6/2022).
Menurut dia, penambahan pasokan cabai dari Sulsel tersebut efektif mengintervensi turunnya harga cabai di tingkat pasar. Berdasarkan data laporan harga di Pasar Induk Kramat Jati, harga cabai rawit merah per Kamis (16/6/2022) turun sekitar 10.000 dari hari sebelumnya menjadi 75.000 per kg.
“Harga cabai sudah mulai bergerak turun dan akan kita jaga agar harga terus stabil. Ini tahap awal fasilitasi logistik cabai, fasilitasi logistik berikutnya kita akan terus tekan harga cabai hingga sekitar Rp 60.000 per kg,” ungkap Arief.
Dia mengatakan, sebagai upaya stabilisasi harga komoditas pangan khususnya cabai rawit merah, NFA akan memfasilitasi pendistribusiannya dari wilayah surplus ke Pasar Induk di Jabodetabek.
Selain cabai, NFA juga akan memfasilitasi distribusi bawang merah dari petani asal Kabupaten Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat untuk dikirim ke pasar tradisional di Jabodetabek.
Arief menambahkan, fasilitasi distribusi komoditas cabai dan bawang ini dilaksanakan bersinergi dengan Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten, serta para pelaku usaha seperti Gapoktan, Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Asosiasi Petani Cabai Indonesia, Pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), BULOG dan BUMN Pangan ID FOOD untuk kolaborasi logistik pangan.
Editor: Jeanny Aipassa