Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Pahlawan, Sekjen Partai Perindo: Koruptor dan Ambisi Elite Bentuk Penjajah Pembangunan Modern
Advertisement . Scroll to see content

Harga Cabai Kian Pedas Tembus Rp120.000 per Kg, Partai Perindo Minta Pemerintah Segera Kendalikan Harganya

Rabu, 15 November 2023 - 19:10:00 WIB
Harga Cabai Kian Pedas Tembus Rp120.000 per Kg, Partai Perindo Minta Pemerintah Segera Kendalikan Harganya
Harga cabai melonjak, Partai Perindo minta pemerintah segera kendalikan harga (antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan angkat bicara terkait harga cabai di berbagai daerah yang melambung tinggi dan semakin 'pedas'. Diketahui, kenaikan harga bervariasi mulai dari Rp80.000 per kilogram di Jawa Barat, dan Rp90.000 sampai Rp100.000 di DKI Jakarta.

Adapun, harga termahal berada di daerah Bangka Barat dan Pangkal Pinang, yakni mencapai Rp117.000 sampai Rp120.000 per kilogram.

Yerry mengatakan kenaikan tak terkendali harga cabai ini adalah ujian terhadap kemampuan pemerintah, khususnya Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengendalikan harga komoditas pangan.

"Pertanyaannya adalah, siapa yang paling berwenang mengendalikan harga pangan selain Pemerintah? Memang sistem ekonomi itu berdasarkan prinsip supply and demand, tetapi tugas Pemerintah adalah mengendalikan harga dan menjamin ketersediaan barang," ujar dia kepada wartawan, Rabu (15/11/2023).

Yerry -- yang juga merupakan Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara ini-- mengatakan, rakyat percaya pada kesungguhan Pemerintah untuk menurunkan harga komoditas pangan.

"Tetapi kalau harga pangan seperti cabai, beras, aneka sayuran, dan komoditas lainnya tetap naik. Kepercayaan rakyat itu bisa berbalik menjadi keraguan dan ketidakpuasan atas kinerja Pemerintah," katanya.

Karena itu, Yerry meminta Bapanas untuk bekerja ekstra keras dan kreatif untuk menurunkan harga pangan khususnya cabai. Menurutnya, jangan cepat puas hanya dengan satu solusi melakukan distribusi dari sentra-sentra penghasil cabai ke daerah yang minim cabai. 

Namun, pikirkan solusi lain, seperti impor cabai dan berikan subsidi pupuk dan bibit gratis kepada petani cabai sehingga bisa membantu masyarakat di tengah tingginya harga komoditas.

"Jangan sampai rakyat menilai Bapanas sebagai ujung tombak Pemerintah dalam menangani masalah pangan dinilai tidak kompeten melakukan tugasnya," ucap Yerry.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut