Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kim Jong Un Ingin Korea Utara Produksi Rudal Lebih Banyak, Bangun Pabrik-Pabrik Amunisi Baru
Advertisement . Scroll to see content

Harga Gas Eropa Meroket setelah Rusia Tutup Pipa Nord Stream 1

Senin, 05 September 2022 - 18:14:00 WIB
Harga Gas Eropa Meroket setelah Rusia Tutup Pipa Nord Stream 1
Pipa gas Nord Stream 1 di Lubmin, Jerman. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

OSLO, iNews.id - Harga gas Eropa meroket 30 persen pada hari Senin setelah Rusia menutup pipa gas Nord Stream 1. Hal ini memicu kekhawatiran baru tentang kekurangan dan penjatahan gas di Eropa.  

Mengutip Reuters, harga gas patokan melonjak setinggi 272 Euro per megawatt hour (MWh) ketika pasar dibuka setelah Rusia mengatakan pada hari Jumat akan menutup aliran pipa gas Nord Stream 1 untuk pemeliharaan.

Kontrak gas TTF Belanda untuk Oktober telah berkurang menjadi 256 Euro. Namun, angkanya telah naik hampir 400 persen dari tahun lalu. Lonjakan harga tahun ini telah menekan konsumen yang sudah berjuang dan memaksa beberapa industri untuk menghentikan produksi.

Eropa menuduh Rusia mempersenjatai pasokan energi sebagai pembalasan atas sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina. Rusia mengatakan, Barat telah melancarkan perang ekonomi dan sanksi yang menghambat operasi pipa.

Pipa Nord Stream, yang mengalir di bawah Laut Baltik ke Jerman, secara historis memasok sekitar sepertiga dari gas yang diekspor Rusia ke Eropa. Namun, pasokan yang mengalir hanya 20 persen dari kapasitas sebelum aliran dihentikan minggu lalu untuk pemeliharaan.

Gas Rusia yang dipasok melalui Ukraina, rute utama lainnya, juga telah berkurang. Hal ini membuat Uni Eropa berlomba untuk menemukan pasokan alternatif untuk mengisi ulang fasilitas penyimpanan gas untuk musim dingin. Beberapa negara bagian telah memicu rencana darurat yang dapat mengarah pada penjatahan energi dan meningkatkan prospek resesi.

"Pasokan sulit didapat, dan semakin sulit untuk mengganti setiap gas yang tidak berasal dari Rusia," ujar rekanan senior untuk komoditas di Aurora Energy Research, Jacob Mandel dikutip, Senin (5/9/2022).

Biaya listrik yang tinggi di Eropa telah memaksa beberapa industri yang haus energi, termasuk pembuat pupuk dan aluminium, untuk mengurangi produksi, dan membuat pemerintah Uni Eropa memompa miliaran euro ke dalam skema untuk membantu rumah tangga.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut