Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hari Pahlawan, Sekjen Partai Perindo: Koruptor dan Ambisi Elite Bentuk Penjajah Pembangunan Modern
Advertisement . Scroll to see content

Harga Gula Dunia Melambung Tinggi, Partai Perindo Minta Pemerintah Fokus Atasi Ketersediaan Bahan Pangan

Selasa, 21 November 2023 - 21:08:00 WIB
Harga Gula Dunia Melambung Tinggi, Partai Perindo Minta Pemerintah Fokus Atasi Ketersediaan Bahan Pangan
ilustrasi harga gula tinggi, Partai Perindo minta pemerintah fokus atasi ketersediaan pangan (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan merespons kenaikan harga gula dunia imbas dari fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang dan mengurangi panen tebu di India dan Thailand. Di mana kedua negara tersebut merupakan penghasil gula terbesar di dunia.

Menurut Yerry, pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada tahun terakhir periode kepemimpinannya harus fokus pada penanganan ketersediaan dan kestabilan harga pangan. Sebab, fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang di Asia ini dampaknya terasa secara global.

"Hampir semua harga komoditas pangan naik tak terkendali. Ini harus langsung ditangani oleh Pemerintah," kata  Yerry kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).

Yerry -- yang juga Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara ini -- menjelaskan, dampak El Nino yang berakibat kekeringan panjang dapat dikategorikan sebagai situasi extraordinary, atau kondisi luar biasa yang perlu penanganan extra. Semua komoditas pangan, baik produk pangan dalam negeri maupun luar negeri akan naik harganya.

"Mulai dari cabai rawit, aneka bawang, sayur mayur, beras, telur ayam, minyak goreng, dan sekarang gula pasir ikut naik. Ini perlu ada penanganan khusus dari Pemerintah pusat dan harus turun tangan serta alokasikan anggaran khusus untuk subsidi bahan pangan," ucap Yerry.

Berdasarkan data dari laman Channel News Asia, gula di pasar internasional diperdagangkan pada level harga tertinggi sejak tahun 2011, akibat rendahnya pasokan gula global karena kekeringan panjang dan menurunkan produksi gula di India dan Thailand.

"Harga gula dunia naik, di saat yang sama Indonesia justru menjadi negara pengimpor gula terbesar dunia dengan total impor 4,3 juta ton per tahun. Artinya negara kita sangat rentan dengan masalah pangan. Jadi Pemerintah untuk saat ini sebaiknya fokus pada pemenuhan bahan pangan yang memang menjadi kebutuhan mendesak," tutur dia.

Maka dari itu, Yerry meminta pemerintah mengalihkan sebagian anggaran pembangunan infrastruktur dan arahkan pada kebutuhan ketersediaan pangan. Sama seperti awal tahun 2020 ketika terjadi Pandemi Covid-19, semua anggaran Pemerintah diarahkan untuk penanggulangan Covid-19.

"Sekarang kebutuhan mendesaknya adalah masalah ketersediaan bahan pangan. Jadi kami minta anggaran pemerintah di-realokasikan ke penyediaan bahan pangan. Lalu, Presiden Jokowi sendiri yang harus turun tangan langsung memimpin upaya penanggulangan pangan ini," ujar Yerry.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut