JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Selasa (11/10/2022) setelah tertekan pada sesi sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pasar yang tengah menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan pada Rabu pekan depan.
Data perdagangan hingga pukul 09:16 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember turun 0,01 persen menjadi 96,18 dolar AS per barel.
Presidensi G20 AS Bawa Tiga Isu Prioritas, RI Dorong Pembahasan Ekonomi Berkelanjutan
Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember naik 0,02 persen sebesar 89,86 dolar AS per barel.
Inflasi menjadi indikator utama bagi pasar untuk memantau sikap agresif Bank Sentral atau Federal Reserve dalam mengerek suku bunganya. Kenaikan suku bunga sampai saat ini juga secara perlahan memperlambat ekonomi.
Janet Yellen: OPEC+ Pangkas Produksi Minyak Buruk bagi Ekonomi Global
Hal itu dinilai pejabat The Fed masih belum terasa selama beberapa bulan mendatang, kata Wakil Gubernur The Fed, Lael Brainard dikutip dari Reuters, Selasa (11/10/2022).
OPEC+ Putuskan Kurangi Produksi Minyak Mulai November, Ini Ancaman AS
Katalis juga datang dari lonjakan nilai dolar dalam empat sesi beruntun. Greenback yang kuat dikhawatirkan akan mengurangi permintaan minyak mentah karena membuatnya lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain.
Lebih jauh, kenaikan kasus Covid-19 di China selaku konsumen utama minyak dunia juga membebani pasar. Pembatasan mobilitas membuat permintaan bahan bakar di Negeri Tirai Bambu menjadi terganggu.
OPEC+ Akan Pangkas Produksi Besar-besaran, Harga Minyak Dunia Naik
Di tengah kegamangan itu, sanksi Uni Eropa terhadap pasokan minyak Rusia juga menjadi perhatian pasar mengingat embargo itu akan berlaku mulai Desember mendatang.
"Masalah pasokan tetap ada karena sanksi terhadap Rusia, terutama ketika Uni Eropa melarang impor minyak Rusia menjelang akhir tahun," ucap analis CMC Markets Tina Teng.
Sanksi Uni Eropa terhadap minyak mentah dan produk minyak Rusia akan berlaku masing-masing pada bulan Desember dan Februari. Uni Eropa juga memberikan persetujuan akhir untuk serangkaian sanksi baru terhadap Rusia termasuk pembatasan harga atas ekspor minyak Rusia.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku