Harga Minyak Mentah Fluktuatif di Tengah Pasokan yang Makin Ketat
JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif pada perdagangan, Kamis (20/10/2022) pagi waktu Asia. Pasar tampak cemas terkait pasokan yang ketat di tengah prospek permintaan yang lemah.
Data perdagangan hingga pukul 09:43 WIB menunjukkan minyak Brent di Intercontinental Exchange (ICE) untuk kontrak Desember koreksi 0,06 persen di 90,51 dolar AS per barel.
Sedangkan, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) untuk pengiriman Desember tumbuh 0,37 persen sebesar 84,82 dolar AS per barel.
Pada Rabu (19/10/2022), Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyampaikan akan menjual 15 juta barel minyak dari cadangan strategis dan membeli kembali minyak jika harga di pasar global merosot.
Apabila rencana Biden ini dilakukan, maka pelepasan cadangan tersebut akan menjadi penjualan terakhir Negeri Paman Sam dari total penjualan 180 juta barel minyak mentah. Sebelumnya, rencana ini telah diumumkan tak lama setelah awal agresi militer Rusia ke Ukraina pada Februari lalu, dilansir Reuters, Kamis (20/10/2022).
Di tengah upaya tersebut, pasar juga masih terus mencermati dampak embargo minyak yang dilakukan Uni Eropa terhadap seluruh produk dari Rusia. Lebih jauh, rencana pemangkasan produksi sebesar 2 juta barel dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak termasuk sekutunya Rusia dinilai bakal semakin mendongkrak harga di pasaran.
Permintaan global untuk bahan bakar masih belum pasti. Kegiatan ekonomi AS berkembang moderat dalam beberapa pekan terakhir, meskipun datar di beberapa daerah dan menurun di beberapa daerah lain, Federal Reserve mengatakan pada hari Rabu dalam sebuah laporan yang menunjukkan perusahaan tumbuh lebih pesimis tentang prospek.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun secara tak terduga minggu lalu sebesar 1,7 juta barel. Angka itu berada di atas ekspektasi yang memproyeksikan kenaikan 1,4 juta barel. Adapun level cadangan minyak strategis AS turun 3,6 juta, yang notebene terendah sejak Mei 1984.
Editor: Aditya Pratama