Harga Minyak Mentah Melemah, Ekspor AS Melesat Imbas Sanksi Rusia
JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah (crude oil) melemah pada perdagangan Senin siang (28/3/2022). Dua kontrak acuan yaitu minyak Brent dan West Texas Intermediate melemah seiring data terbaru ekspor minyak Amerika Serikat (AS) menunjukkan adanya peningkatan stok.
Berdasarkan data ICE Newcastle, harga minyak Brent Mei 2022 melemah 2,91 persen di 117,14 dolar AS per barel. Adapun Brent Juni 2022 juga melemah 2,88 persen di 113,99 dolar AS per barel, setelah menyentuh 116,03 dolar AS per barel.
Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange (NYMEX) kontrak Mei 2022 turun 3,27 persen di 110,18 dolar AS per barel, kendati sempat bergerak hingga 112,92 dolar AS per barel. WTI Juni 2022 juga merosot 3,13 persen di 107,58 dolar AS per barel.
Menurut data Departemen Energi AS, ekspor minyak mentah AS naik menjadi 3,8 juta barel per hari menurut data per 18 Maret 2022, atau tertinggi sejak Juli 2021.
Persediaan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, saat ini berjumlah 25,2 juta barel, masih rendah dibandingkan awal Maret lalu, sebagaimana diwartakan Reuters, Senin (28/3/2022).
Ekspor minyak AS telah meningkat setelah pengiriman dari Rusia berhenti akibat sanksi. Alhasil, para pembeli mencari sumber lain, termasuk produsen minyak mentah terbesar yakni AS.
Cushing, Oklahoma, dikenal sebagai pusat industri minyak di AS, yang notabene merupakan tempat para pemegang kontrak berjangka atas jenis minyak West Texas Intermediate AS.
Minyak mentah AS menarik bagi pembeli dunia karena diperdagangkan dengan diskon tajam hampir 7 dolar AS di bawah harga patokan global Brent.
Permintaan di seluruh dunia telah meningkat hampir menyamai sebelum masa pandemi, tetapi masih terhambah oleh pasokan, selain dari Rusia, juga bersumber dari negara-negara pengekspor minyak bumi alias OPEC.
Editor: Aditya Pratama