Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Perang Makin Sengit, Amerika Peringatkan Warganya Hindari Perbatasan Thailand-Kamboja
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Makin Mahal, Suara Uni Eropa Terpecah soal Embargo Pasokan Rusia

Selasa, 22 Maret 2022 - 13:13:00 WIB
Harga Minyak Mentah Makin Mahal, Suara Uni Eropa Terpecah soal Embargo Pasokan Rusia
Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (22/3/2022) sekaligus memperpanjang penguatan yang terjadi di sesi sebelumnya. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Harga minyak mentah (crude oil) mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (22/3/2022) sekaligus memperpanjang penguatan yang terjadi di sesi sebelumnya. Terdapat berbagai sentimen yang mempengaruhi harga minyak mentah, mulai dari embargo pasokan Rusia oleh Uni Eropa hingga serangan di fasilitas minyak dan gas (migas) Arab Saudi.

Berdasarkan data New York Mercantile Exchange (NYMEX) hingga pukul 12:29 WIB, minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2022 naik 1,96 persen di 114,32 dolar AS per barel, sementara WTI Mei 2022 menguat 2,38 persen di 112,59 dolar AS per barel.

Sementara harga minyak Brent Mei 2022 di ICE Newcastle menanjak 2,58 persen di 118,60 dolar AS per barel, menambah kenaikan menjadi 18,93 persen yang dicapai 5 sesi terakhir. Adapun Brent Juni 2022 melesat 2,43 persen di 114,64 dolar AS per barel.

Dikutip dari Reuters, potensi Uni Eropa untuk memberikan sanksi embargo minyak mentah terhadap Rusia masih terus membebani komoditas ini, selain sentimen serangan kelompok Houthi Yaman di fasilitas migas Arab Saudi.

Pada Selasa (22/3/2022) para menteri luar negeri Uni Eropa terpecah menjadi dua kubu apakah akan bergabung dengan Amerika Serikat (AS) dalam memberikan sanksi terhadap minyak Rusia, atau berada di sisi Jerman dan Belanda yang menyatakan bahwa Eropa masih bergantung atas pasokan bahan bakar fosil asal Negeri Beruang Merah.

"Tampaknya sektor energi minyak bakal mengalami kekurangan pasokan dalam waktu dekat," ujar Analis OANDA, Edward Moya dikutip, Selasa (22/3/2022).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut