Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Disebut WN Israel dan Punya KTP Cianjur, Aron Geller Membantah!
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Melesat Nyaris 6 Persen setelah Rencana Serangan Darat Israel ke Gaza

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 06:31:00 WIB
Harga Minyak Mentah Melesat Nyaris 6 Persen setelah Rencana Serangan Darat Israel ke Gaza
Harga minyak mentah melesat hampir 6 persen pada akhir perdagangan Jumat (13/10/2023) waktu setempat. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah melesat hampir 6 persen pada akhir perdagangan Jumat (13/10/2023) waktu setempat, dengan Brent mencatatkan kenaikan mingguan tertinggi sejak Februari. Melonjaknya harga komoditas ini karena investor memperkirakan kemungkinan bahwa konflik di Timur Tengah dapat meluas ketika Israel memulai serangan darat ke Gaza.

Mengutip Reuters, minyak mentah Brent ditutup naik 4,89 dolar AS atau 5,7 persen ke 90,89 dolar AS per barel. Kemudian, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4,78 dolar AS atau 5,8 persen menjadi 87,69 dolar AS per barel.

Kedua tolok ukur minyak mentah ini membukukan persentase kenaikan harian tertinggi sejak April. Selain itu, Brent juga mencatat kenaikan mingguan sebesar 7,5 persen, kenaikan terbesar sejak Februari, sementara WTI naik 5,9 persen untuk minggu ini.

Pengumuman Israel ini menandai peralihan dari perang udara ke operasi darat untuk melawan pejuang Hamas seminggu setelah kelompok militan Palestina mengamuk di Israel selatan.

Konflik di Timur Tengah berdampak kecil terhadap pasokan minyak dan gas global, dan Israel bukanlah produsen besar. Namun, para investor dan pengamat pasar tengah mengkaji bagaimana hal ini dapat meningkat dan apa pengaruhnya terhadap pasokan dari negara-negara terdekat di kawasan penghasil minyak terbesar dunia.

Beberapa warga di Gaza dikabarkan telah meninggalkan rumah mereka pada hari Jumat untuk melarikan diri dari serangan gencar Israel. Hal ini terjadi setelah Israel memerintahkan lebih dari 1 juta orang meninggalkan bagian utara wilayah tersebut dalam waktu 24 jam.

Menteri Perminyakan Iran Javad Owji mengatakan, harga minyak mentah dunia diprediksi mencapai 100 dolar AS per barel karena situasi saat ini di Timur Tengah, menurut kantor berita kementerian SHANA.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian membahas konflik Israel-Hamas dengan pemimpin kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang didukung Teheran, yang telah melancarkan serangan lintas batasnya sendiri terhadap Israel.

Jika Amerika Serikat (AS) memperketat penegakan sanksi terhadap ekspor minyak Iran karena peran mereka dalam konflik tersebut, maka pasokan minyak Iran bisa turun.

Sementara, Arab Saudi menunda rencana untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, menurut sumber yang rencana Riyadh, yang menandakan adanya pemikiran ulang yang cepat mengenai prioritas kebijakan luar negerinya ketika konflik meningkat.

Hal ini mungkin berdampak pada pasokan karena Arab Saudi menyampaikan bahwa mereka bersedia meningkatkan produksi minyak awal tahun depan untuk membantu mengamankan kesepakatan tersebut. 

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) minggu ini mempertahankan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global, dan memperkirakan kenaikan permintaan lebih lanjut di China, importir minyak terbesar di dunia.

Dari sisi pasokan AS, para pengebor minggu ini menambahkan empat rig minyak dalam kenaikan mingguan terbesar sejak Maret. Manajer keuangan memangkas posisi net long minyak mentah berjangka AS dan opsi pada pekan hingga 10 Oktober sebanyak 39.556 kontrak menjadi 240.204 kontrak selama periode tersebut, menurut Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC).

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut