Harga Minyak Mentah Menguat Nyaris 3 Persen Imbas Kekhawatiran Pasokan di Timur Tengah
NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia menguat nyaris 3 persen ke level tertinggi dalam satu minggu pada Jumat (27/10/2023) waktu setempat. Kenaikan ini terjadi di tengah kekhawatiran ketegangan di Israel dan Gaza dapat menyebar menjadi konflik yang lebih luas yang mengganggu pasokan minyak mentah global.
Mengutip Reuters, minyak mentah jenis Brent naik 2,55 dolar AS atau 2,9 persen menjadi 90,48 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menguat 2,33 dolar AS atau 2,8 persen menjadi 85,54 dolar AS per barel.
Premi Brent dibandingkan WTI naik ke level tertinggi sejak Maret, menjadikannya lebih menarik bagi perusahaan-perusahaan energi untuk mengirim kapal ke AS guna mengambil minyak mentah untuk diekspor.
Pada perdagangan minggu ini, Brent turun sekitar 2 persen dan WTI turun sekitar 4 persen.
Perdagangan minyak mentah bergejolak, di mana pada awal sesi harga minyak melonjak lebih dari 2 dolar AS per barel setelah militer AS menyerang sasaran Iran di Suriah. Kemudian, harga sempat melemah karena pasar mencerna berbagai laporan mengenai pembicaraan mediasi antara kelompok militan Hamas dan Israel yang dipimpin oleh Qatar yang berkoordinasi dengan AS.
"Kita bergantung pada berita utama berikutnya, dan saya pikir itulah yang kita lihat hari ini dengan perubahan harga," ujar Analis Price Futures Group, Phil Flynn dikutip, Sabtu (28/10/2023).
Pasukan udara dan darat Israel meningkatkan operasi di Jalur Gaza di tengah laporan pemboman besar-besaran di wilayah kantong yang terkepung.
Sementara itu, seorang pejabat Hamas mengkondisikan pembebasan sandera di Gaza berdasarkan gencatan senjata dalam pemboman Israel terhadap daerah kantong Palestina, yang diluncurkan setelah serangan Hamas di Israel selatan hampir tiga minggu lalu.
Beberapa negara, termasuk banyak negara Arab, telah mendesak Israel untuk menunda rencana invasi darat yang akan melipatgandakan korban sipil dan mungkin memicu konflik yang lebih luas.
Perkembangan di Timur Tengah sejauh ini tidak secara langsung mempengaruhi pasokan minyak, namun banyak yang khawatir akan terganggunya ekspor dari produsen minyak mentah utama dan pendukung Hamas, Iran dan negara-negara lain.
Analis Goldman Sachs mempertahankan perkiraan harga minyak mentah Brent pada kuartal pertama tahun 2024 sebesar 95 dolar AS per barel. Namun, menambahkan bahwa ekspor Iran yang lebih rendah dapat menyebabkan harga dasar naik sebesar 5 persen.
Editor: Aditya Pratama