Harga Minyak Mentah Naik 1 Persen Imbas Penurunan Stok di AS
NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah naik tipis sekitar 1 persen pada perdagangan Rabu (6/3/2024) waktu setempat. Peningkatan ini setelah persediaan minyak AS yang lebih kecil dari perkiraan, penarikan besar-besaran dari stok sulingan serta pernyataan dari kepala Federal Reserve (The Fed) terkait harapan penurunan suku bunga tahun ini.
Mengutip Reuters, suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan permintaan minyak dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Brent berjangka naik 92 sen atau 1,1 persen menjadi 82,96 dolar AS per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 98 sen atau 1,3 persen menjadi 79,13 dolar AS per barel. Hal ini sekaligus menandakan Brent naik untuk pertama kalinya dalam lima hari.
Badan Informasi Energi AS (EIA) menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan energi menambah persediaan minyak mentah dalam jumlah lebih kecil dari perkiraan, yaitu 1,4 juta barel selama pekan yang berakhir 1 Maret. Sementara, persediaan sulingan dan bensin turun jauh lebih besar dari perkiraan.
Perusahaan energi juga menarik 4,1 juta barel stok sulingan, termasuk solar dan minyak pemanas, dan 4,5 juta barel stok bensin pada minggu lalu.
“Penurunan bensin dan sulingan menjadi perhatian pasar. Ini adalah peringatan bahwa kita mempunyai pasar yang sangat ketat,” ucap Analis di Price Futures Group, Phil Flynn.
Dalam sambutannya yang disiapkan untuk Kongres, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral masih memperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya pada akhir tahun ini, meskipun para pengambil kebijakan masih membutuhkan kepercayaan yang lebih besar terhadap penurunan inflasi yang terus berlanjut.
Namun, yang memperumit keputusan The Fed adalah laporan yang memberikan sinyal beragam. Data penggajian (payrolls) swasta AS meningkat sedikit lebih rendah dari perkiraan pada bulan Februari, sehingga memperkuat alasan penurunan suku bunga, sementara data yang menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi AS dari awal Januari hingga akhir Februari mendukung alasan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Sementara, Dolar AS merosot ke level terendah satu bulan terhadap sejumlah mata uang lainnya setelah komentar Powell.
Melemahnya dolar dapat meningkatkan permintaan minyak dengan membuat bahan bakar lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Editor: Aditya Pratama