Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anak Riza Chalid Heran Didakwa Rugikan Negara Rp2,9 Triliun: Itu Kontrak Sewa 10 Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Naik Tipis dalam Sepekan, Brent di Bawah 80 Dolar AS per Barel

Minggu, 18 Agustus 2024 - 07:59:00 WIB
Harga Minyak Mentah Naik Tipis dalam Sepekan, Brent di Bawah 80 Dolar AS per Barel
Harga minyak mentah anjlok 2 persen pada perdagangan akhir pekan dan membuat komoditas tersebut naik tipis dalam sepekan. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah anjlok 2 persen pada perdagangan akhir pekan dan membuat komoditas tersebut naik tipis dalam sepekan. Minyak jenis Brent berada di bawah 80 dolar AS per barel.

Pada perdagangan hari Jumat, minyak mentah Brent turun 1,36 dolar AS atau 1,7 persen menjadi 79,68 dolar AS per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 1,51 dolar AS atau 1,9 persen menjadi 76,65 dolar AS per barel.

Pada perdagangan pekan lalu, harga minyak mentah Brent berada di level 79,66 dolar AS per barel dan WTI ditutup pada 76,84 dolar AS per barel.

Mengutip EnergyWatch, ini merupakan minggu kedua harga minyak mentah naik berturut-turut. Pergerakan harga terjadi setelah data perekonomian Amerika Serikat (AS) meredakan kekhawatiran akan resesi dalam ekonomi global.

"Data utama AS yang dirilis minggu ini telah membantu meredakan kekhawatiran akan perlambatan tajam dalam ekonomi AS," ucap analis di konsultan energi FGE.

Analis berharap bahwa pasar minyak saat ini akan kembali fokus sepenuhnya pada fundamental dan geopolitik. 

Sementara, data ekonomi China menunjukkan bahwa perekonomian kehilangan momentum pada bulan Juli. Harga rumah baru anjlok dengan laju tercepat dalam sembilan tahun di tengah produksi industri melambat dan pengangguran meningkat.

Hal ini telah memicu kekhawatiran di kalangan pedagang tentang penurunan permintaan dari importir minyak utama, di mana kilang minyak memangkas tajam tingkat pemrosesan minyak mentah bulan lalu karena permintaan bahan bakar yang lesu.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah memangkas perkiraan untuk pertumbuhan permintaan minyak tahun ini, dengan alasan melemahnya permintaan di China. 

Badan Energi Internasional juga mengutip permintaan yang lemah di China ketika memangkas perkiraannya untuk tahun 2025.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut