Harga Minyak Mentah Naik Tipis Didorong Pertumbuhan Permintaan OPEC
LONDON, iNews.id - Harga minyak mentah menguat tipis pada perdagangan Rabu (14/2/2024). Kenaikan ini didorong perkiraan pertumbuhan permintaan yang kuat dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan penurunan tajam stok bahan bakar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent naik 12 sen atau 0,14 persen menjadi 82,89 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5 sen atau 0,06 persen menjadi 77,92 dolar AS per barel.
Adapun faktor geopolitik juga ikut bertanggung jawab atas kenaikan harga minyak mentah sekitar 1 persen pada hari Selasa, dengan kebuntuan diplomatik di Timur Tengah dan konflik Rusia-Ukraina mengimbangi ekspektasi penundaan penurunan suku bunga di AS.
“Saat ini kejadian di sekitar Israel dan Gaza, serta perang Ukraina melawan Rusia lebih membebani sentimen dibandingkan data inflasi AS yang mengecewakan,” ucap Analis PVM, Tamas Varga dikutip, Rabu (14/2/2024).
OPEC menyampaikan, dalam laporan bulanannya bahwa permintaan minyak global akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024 dan sebesar 1,85 juta barel per hari pada tahun 2025. Kedua perkiraan tersebut tidak berubah dari bulan lalu.
Proyeksi OPEC mengalahkan pandangan konservatif negara-negara lain. Badan Energi Internasional (IEA) merilis laporan minyak bulanannya pada hari Kamis.
Dalam berita OPEC lainnya, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani menggelar pertemuan dengan Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, di mana dia menyoroti pentingnya koordinasi antara kedua negara untuk menjaga stabilitas pasar minyak.
Sementara itu, Kazakhstan menyampaikan bahwa pihaknya akan mengkompensasi kelebihan produksi minyaknya pada bulan Januari dalam empat bulan mendatang untuk memenuhi komitmennya terhadap pengurangan produksi OPEC+.
Stok bensin dan bahan bakar sulingan AS masing-masing anjlok sebesar 7,23 juta barel dan 4,02 juta barel dalam minggu yang berakhir 9 Februari, menurut data dari American Petroleum Institute. Keduanya merupakan penurunan yang jauh lebih besar dari perkiraan para analis.
Pada saat yang sama, persediaan minyak mentah AS meningkat jauh lebih besar dari perkiraan sebesar 8,52 juta barel karena penghentian kilang mengurangi konsumsi minyak mentah dan produksi bahan bakar.
Editor: Aditya Pratama