Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hadiri Ratas di Kertanegara, Bahlil Lapor ke Prabowo soal Sumur Rakyat hingga B50
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Sentuh Level Terendah dalam 4 Bulan, Ini Penyebabnya

Jumat, 17 November 2023 - 06:50:00 WIB
Harga Minyak Mentah Sentuh Level Terendah dalam 4 Bulan, Ini Penyebabnya
Harga minyak mentah dunia merosot hampir 5 persen pada hari Kamis waktu setempat, sekaligus menandakan level terendah dalam empat bulan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia merosot hampir 5 persen pada hari Kamis waktu setempat, sekaligus menandakan level terendah dalam empat bulan. Penurunan ini imbas kekhawatiran investor terhadap permintaan komoditas tersebut menyusul melemahnya data dari Amerika Serikat (AS) dan Asia. 

Mengutip Reuters, minyak mentah jenis Brent turun 3,76 dolar AS atau 4,6 persen menjadi 77,42 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3,76 dolar AS atau 4,9 persen menjadi 72,90 dolar AS. 

Baik Brent dan WTI sebelumnya diperdagangkan pada level terendah sejak 7 Juli, masing-masing pada 76,60 dolar AS dan 72,16 dolar AS.

“Suasananya negatif, grafiknya negatif.  Diperlukan sesuatu untuk mengubah suasana itu dan sampai saat itu tiba, orang-orang akan tetap tenang sampai mereka menyadari bahwa hal itu sudah berlebihan, ujar Analis di Price Futures Group, Phil Flynn dikutip, Jumat (17/11/2023).

Sementara itu, Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat ke level tertinggi dalam tiga bulan pada minggu lalu. Ini menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja terus melemah.

Laporan tersebut muncul setelah data lain yang menunjukkan penjualan ritel AS turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada bulan Oktober karena pembelian kendaraan bermotor dan belanja hobi menurun. Hal ini menunjukkan melambatnya permintaan pada awal kuartal keempat yang semakin memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.

OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan terbatasnya pasokan pada kuartal keempat, namun data AS pada hari Rabu menunjukkan persediaan melimpah.

Adapun, perkiraan perlambatan produksi kilang minyak China juga membuat investor cemas. Produksi minyak berkurang pada bulan Oktober dari nilai tertinggi bulan sebelumnya karena melemahnya permintaan bahan bakar industri dan menyempitnya margin penyulingan.

Namun, aktivitas ekonomi China tetap meningkat pada bulan Oktober karena output industri meningkat lebih cepat dan pertumbuhan penjualan ritel melampaui ekspektasi.

Sementara itu, ketika konflik Israel-Hamas tampaknya meningkat di Gaza, para pejabat AS pada hari Rabu mengatakan mereka akan menerapkan sanksi minyak terhadap Iran, yang telah lama menjadi pendukung Hamas.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut