Harga Minyak Mentah RI Turun ke 86,72 Dolar AS per Barel, Ini Pendorongnya
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) bulan Oktober 2023 sebesar 86,72 dolar AS per barel. Angka ini turun dari September 2023 sebesar 90,17 dolar AS per barel.
Tim Harga Minyak Mentah Indonesia dalam Executive Summary menjelaskan, turunnya ICP tidak lepas dari pengaruh penurunan harga minyak mentah di pasar internasional yang diakibatkan oleh tekanan pertumbuhan ekonomi global hingga penurunan permintaan minyak.
"Penyebabnya antara lain kekhawatiran pasar akan tertekannya pertumbuhan ekonomi global, dan penurunan permintaan minyak, bila tingkat suku bu ga tetap pada level yang tinggi," tulis Tim Harga dan exsum dikutip iNews.id, Kamis (9/11/2023).
Selain itu, ada juga aksi profit taking pelaku pasar sebagai antisipasi hasil dari pertemuan Federal Reserve AS dan Data Purchasing Manager's Index China yang menyebabkan turunnya harga minyak mentah periode Oktober 2023.
Lalu, penurunan laju ekonomi Eropa tahun ini juga berpengaruh terhadap menurunnya harga minyak mentah. Benua Biru sendiri mengalami penurunan laju perekonomian sebesar 0,1 persen dibandingkan September 2023 menjadi 0,5 persen.
"Itu karena ada penurunan sektor industri di Eropa dan dampak tindakan kebijakan moneter oleh Bank Sentral Eropa untuk mengendalikan laju inflasi," kata Tim Harga dalam exsum.
Di sisi lain, Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok minyak mentah komersial Amerika Serikat berhasil meningkat 7 juta barel pada akhir Oktober 2023 menjadi 421,1 juta barel.
Intake kilang secara global per akhir September 2023 tercatat turun 1,3 juta BOPD dari Agustus 2023 menjadi 81,1 juta BOPD dikarenakan berakhirnya summer driving session dan memasuki masa perubahan cuaca ekstrem, dimana kilang-kilang juga masuk dalam tahap pemeliharaan.
"Peningkatan ekspor minyak Rusia bulan September 2023 sebesar 460.000 BOPD secara bulanan atau menjadi 7,6 juta BOPD juga menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah dunia," tulis Tim Harga.