Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Minyak Mentah RI ICP Turun Jadi 66,07 Dolar AS per Barel
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Sentuh Level Terendah dalam 4 Tahun, Ini Pendorongnya

Selasa, 06 Mei 2025 - 06:49:00 WIB
Harga Minyak Mentah Sentuh Level Terendah dalam 4 Tahun, Ini Pendorongnya
Harga minyak mentah dunia menyentuh level terendah dalam lebih dari empat tahun terakhir. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia ditutup melemah lebih dari 1 dolar AS per barel pada perdagangan Senin (5/5/2025) sekaligus menyentuh level terendah dalam lebih dari empat tahun. 

Hal ini disebabkan keputusan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi dan sekutunya atau OPEC+ untuk mempercepat kenaikan produksi yang memicu kekhawatiran meningkatnya pasokan global di saat prospek permintaan tidak menentu.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent berjangka ditutup di level 60,23 dolar AS per barel, turun 1,06 dolar AS atau 1,7 persen. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 1,16 dolar AS atau 2 persen ke level 57,13 dolar AS per barel. Kedua harga acuan tersebut ditutup pada level terendah sejak Februari 2021.

Pada perdagangan pekan lalu, Brent turun 8,3 persen dan WTI turun 7,5 persen setelah Arab Saudi mengisyaratkan dapat mengatasi harga yang lebih rendah dalam jangka panjang. Analis Saxo Bank Ole Hansen menyebut, hal ini mengimbangi optimisme di sisi permintaan bahwa pembicaraan tarif AS-China dapat terjadi.

Sebelumnya pada hari Sabtu, OPEC+ sepakat untuk mempercepat kenaikan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut, meningkatkan produksi pada bulan Juni sebesar 411.000 barel per hari (bph).

Peningkatan produksi pada bulan Juni oleh delapan anggota OPEC+, yang mencakup sekutu seperti Rusia, akan menjadikan total kenaikan gabungan untuk bulan April, Mei, dan Juni menjadi 960.000 bph. Angka ini merupakan berkurang 44 persen dari 2,2 juta bph yang telah disepakati sejak 2022.

"Bagi produsen di luar kelompok OPEC+, yang sekarang hampir 60 persen dari pasokan minyak global, perolehan pangsa pasar mungkin telah mencapai puncaknya jika barel baru ini dimasukkan ke pasar dan harga bergerak turun," ucap Analis Third Bridge, Peter McNally dikutip, Selasa (6/5/2025).

OPEC+ disebut dapat sepenuhnya menghentikan pemotongan produksi sukarela pada Oktober mendatang jika anggotanya tidak meningkatkan kepatuhan terhadap kuota produksi yang ditetapkan. 

Sumber OPEC+ mengatakan, Arab Saudi mendesak OPEC+ untuk mempercepat pencabutan pemangkasan produksi sebelumnya guna menghukum sesama anggota, Irak dan Kazakhstan, karena tidak mematuhi kuota produksi mereka.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut