Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hadiri Ratas di Kertanegara, Bahlil Lapor ke Prabowo soal Sumur Rakyat hingga B50
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Stabil di Tengah Ketidakpastian Timur Tengah

Rabu, 10 April 2024 - 12:22:00 WIB
Harga Minyak Mentah Stabil di Tengah Ketidakpastian Timur Tengah
Harga minyak mentah stabil pada perdagangan awal Rabu (10/4/2024) waktu setempat. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

HOUSTON, iNews.id - Harga minyak mentah stabil pada perdagangan awal Rabu (10/4/2024) waktu setempat. Pada dua hari berturut-turut komoditas tersebut mengalami penurunan di tengah ketidakpastian perundingan gencatan senjata di Gaza diimbangi oleh peningkatan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) yang lebih besar dari perkiraan.

Minyak mentah berjangka Brent berada di level 89,42 dolar AS per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2 sen menjadi 85,25 dolar AS per barel.

Mengutip Reuters, Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa proposal Israel mengenai gencatan senjata dalam perang di Gaza tidak memenuhi tuntutan faksi militan Palestina. Namun, Hamas akan mempelajari tawaran tersebut lebih lanjut dan menyampaikan tanggapannya kepada mediator.

Jika konflik terus berlanjut, hal ini berisiko melibatkan negara-negara lain di kawasan, khususnya Iran, pendukung Hamas. Negara tersebut juga merupakan produsen minyak terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Sementara itu, stok minyak mentah AS naik pada minggu lalu sebesar 3,03 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute. 

Secara terpisah, pemerintah menaikkan perkiraan produksi minyak mentah AS sebesar 280.000 barel per hari menjadi 13,21 juta barel per hari pada 2024. Angka ini naik 20.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya dari Badan Informasi Energi (EIA) AS.

Namun, EIA memperkirakan harga minyak mentah Brent rata-rata 88,55 dolar AS per barel pada tahun 2024, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 87 dolar AS per barel.

Pada hari Selasa, baik Brent maupun WTI turun lebih dari 1 persen seiring berlanjutnya diskusi gencatan senjata Israel-Hamas di Kairo.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut