Harga Minyak Mentah Turun 1 Persen, Brent Sentuh 88,40 Dolar AS per Barel
Adapun, investor akan berhati-hati dengan kemungkinan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga seperempat poin pada tahun ini dan tahun depan karena inflasi dan pasar tenaga kerja tetap tinggi.
Inflasi bulanan AS meningkat secara moderat pada Maret, dan dapat mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Inflasi yang lebih rendah akan meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga, yang cenderung merangsang pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.
“Inflasi AS yang tinggi memicu kekhawatiran akan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, yang mengarah pada penguatan dolar AS dan memberikan tekanan pada harga komoditas," ucap Analis Pasar Independen, Tina Teng.
Dolar yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal bagi mereka yang memegang mata uang lainnya. Selain itu, pasar minyak menantikan laporan bulanan upah non-pertanian AS, yang akan dirilis pada hari Jumat dan diawasi ketat oleh The Fed.
Sebaliknya, gambaran awal data inflasi bulan April dari zona Eropa, yakni Spanyol dan Jerman, memberikan gambaran yang beragam bagi bank sentral Eropa. Namun, tampaknya hal tersebut tidak akan menggagalkan penurunan suku bunga di bulan Juni.
Editor: Aditya Pratama