Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anak Riza Chalid Heran Didakwa Rugikan Negara Rp2,9 Triliun: Itu Kontrak Sewa 10 Tahun
Advertisement . Scroll to see content

Harga Minyak Mentah Turun dalam Sepekan, Ini Penyebabnya

Sabtu, 24 Februari 2024 - 06:38:00 WIB
Harga Minyak Mentah Turun dalam Sepekan, Ini Penyebabnya
Harga minyak mentah dunia melemah hampir 3 persen pada perdagangan akhir pekan, Jumat (23/1/2024) dan membuat penurunan harga dalam sepekan. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Harga minyak mentah dunia melemah hampir 3 persen pada perdagangan akhir pekan, Jumat (23/1/2024) dan membuat penurunan harga dalam sepekan. Hal ini setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan penurunan suku bunga dapat ditunda setidaknya dua bulan lagi.

Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 2,05 dolar AS atau 2,5 persen menjadi 81,62 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,12 dolar AS atau 2,7 persen menjadi 76,49 dolar AS per barel.

Untuk pekan ini, Brent turun sekitar 2 persen dan WTI turun lebih dari 3 persen. Namun, indikasi permintaan bahan bakar dan kekhawatiran pasokan disinyalir dapat mengerek kembali harga komoditas tersebut dalam beberapa hari mendatang.

Adapun The Fed harus menunda penurunan suku bunga AS setidaknya beberapa bulan lagi. Hal ini disebut dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan membatasi permintaan minyak.

The Fed telah mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen sejak Juli 2023. Risalah rapat bulan lalu menunjukkan sebagian besar gubernur bank sentral khawatir akan tindakan yang terlalu cepat untuk melonggarkan kebijakan.

“Seluruh sektor energi bereaksi, karena jika inflasi mulai kembali maka akan memperlambat permintaan produk energi,” ujar Ekonom di Matardor Economics, Tim Snyder dikutip, Sabtu (24/2/2024).

Namun sejummlah analis menyebut bahwa permintaan masih tetap sehat meskipun ada dampak dari tingginya suku bunga, termasuk di AS.

Indikator permintaan JPMorgan menunjukkan bahwa permintaan minyak meningkat sebesar 1,7 juta barel per hari (bpd) dari bulan ke bulan hingga 21 Februari. 

Sementara itu, perundingan gencatan senjata di Gaza sedang berlangsung di Paris yang tampaknya merupakan upaya paling serius dalam beberapa minggu ini untuk menghentikan konflik di Palestina dan membebaskan sandera Israel dan warga asing. Pembicaraan gencatan senjata dapat mendorong pasar untuk mengantisipasi berkurangnya ketegangan geopolitik. 

Namun, ketegangan di Laut Merah terus berlanjut, dengan serangan yang dilakukan oleh militan Houthi yang didukung Iran di dekat Yaman pada hari Kamis yang memaksa lebih banyak kapal pelayaran mengalihkan jalur perdagangan tersebut.

Perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini menambah rig minyak terbanyak sejak November, dan terbesar dalam sebulan sejak Oktober 2022.

Jumlah rig minyak, yang merupakan indikator awal produksi di masa depan, bertambah enam menjadi 503 pada minggu ini, dan bertambah empat pada bulan ini.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut