Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hukum Sesat, Ekonomi Rusak
Advertisement . Scroll to see content

Hasil Audit BPKP soal Impor Kereta Bekas dari Jepang Sudah Diserahkan ke Luhut

Selasa, 04 April 2023 - 20:30:00 WIB
Hasil Audit BPKP soal Impor Kereta Bekas dari Jepang Sudah Diserahkan ke Luhut
Hasil audit BPKP soal impor kereta bekas dari Jepang sudah diserahkan ke Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sudah menyelesaikan audit impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang. Hasil audit telah diserahkan kepada Menteri Koordinator Bidang kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

yang rencananya akan diimpor oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk menggantikan sejumlah rangkaian kereta yang akan dipensiunkan pada tahun ini. 

"Yang jelas pada pekan lalu, BPKP sudah menyerahkan hasil audit impor kereta kepada Menkomarves," kata Juru Bicara BPKP Azwad Zamroddin Hakim kepada iNews.id, Selasa (4/4/2023). 

Namun mengenai hasil audit tersebut, Azwad tidak dapat menjelaskan lebih lanjut. Menurutnya, hal itu belum dapat dipublikasikan ke publik karena rahasia negara.

Sementara itu, Luhut sebelumnya memberikan sinyal rencana impor KRL bekas dari Jepang oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan dilakukan. Namun perlu ada audit dari BPKP. Hal itu untuk memastikan bahwa siapa yang menjualnya dan harga pastinya berapa. 

"Ini memamg masalah waktu enggak bisa, kita mau kirim BPKP untuk audit dulu barangnya. Jadi kita audit barangnya itu dibeli tidak di tangan ketiga. Dan kemudian nanti harganya benar. Jangan sampai nanti ada harga penyimpanan-penyimpanan harga," tutur dia beberapa waktu lalu. 

Adapun mengenai masalah Impor barang, Luhut mengatakan sebenarnya impor kereta tersebut tidak boleh terjadi lagi di masa depan. Menurut Luhut, Indonesia harus mempunyai kereta baru dari pabrikan dalam negeri. Meskipun harga lebih mahal akan tetapi terjadi perputaran uang di dalam negeri. 

"Jadi saya bilang kenapa enggak dibuat perencanaan supaya tidak impor, memang mungkin sedikit lebih mahal. Tapi itu kan berputar uangnya di dalam negeri," kata Luhut. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut