Hatten Wines Pionir Pembuat Wine di Bali Fokus pada Inovasi dan Ekspansi
Gus Rai mengatakan, tahun ini, laba PT Hatten Bali Tbk (WINE) ditargetkan naik 20 persen. “Kami targetkan kenaikan laba 20 persen di akhir dari kenaikan laba dari tahun lalu. Dulu (2023) kita Rp42 miliar, sekarang sekitar Rp50 miliar,” katanya.
Dia berharap, setelah menjadi Tbk, Hatten Wines menjadi perusahaan yang berkelanjutan dan dikelola dengan baik. Sebagai pendiri, dia berharap perusahaan produsen minuman beralkohol itu terus berkembang.
“Saya sudah mulai, nggak mungkin terus-menerus. Saya harapkan siapa pun yang mengelola, dikelola dengan baik, banyak mata melihat. Siapa pun yang masuk, direksi harus mengerjakan sesuai aturan,” kata Gus Rai.
Pria yang dinobatkan sebagai Southeast Asia Wine Pioneer Award pada tahun 2011 ini optimistis perusahaan akan terus bertumbuh dan berkembang. Hal ini didukung dengan pemulihan industri pariwisata Bali pasca-Covid-19 dan posisi Hatten Wines yang telah diakui secara internasional.
“Target market kami dari dulu sampai sekarang turis di Indonesia. Selain di Bali juga Lombok dan Jakarta. Ada rencana ekspor ke Belanda, ke restoran-restoran Indonesia di sana,” ujarnya.
Hatten Wines saat ini memiliki 13 jenis produk wine. Kilang anggur ini juga memproduksi merek lainnya, TWO Islands dan TWO Islands Reserve, serta Dragonfly Wines. Ketiga merek secara kolektif menawarkan 30 varian anggur. Hatten Wines juga berencana meluncurkan varian yang lebih banyak lagi.
Editor: Maria Christina