Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Dian Sastrowardoyo Ikutan Tren Makan Anggur di Bawah Meja, Netizen: Orang Pintar Percaya Takhayul
Advertisement . Scroll to see content

Heboh Anggur Muscat Mengandung Residu Berbahaya, DPR Minta BPOM dan Badan Karantina Turun Tangan

Selasa, 29 Oktober 2024 - 15:40:00 WIB
Heboh Anggur Muscat Mengandung Residu Berbahaya, DPR Minta BPOM dan Badan Karantina Turun Tangan
ilustrasi anggur shine muscat diduga mengandung residu kimia berbahaya (Foto: ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago meminta Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia Kementerian Pertanian menindaklanjuti peredaran anggur shine muscat. Disebut-sebut, buah tersebut mengandung residu kimia berbahaya.

"Ada informasi yang terkait yang namanya anggur muscat itu, itu nggak boleh masuk ke Indonesia karena banyak bahan kimia berbahaya," kata Irma dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI dengan BPOM di ruang rapat Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).

Mendapat informasi itu, Irma mengaku telah meminta konfirmasi kepada Deputi Penindakan BPOM Rizkal. Namun, ia ini tak puas dengan jawaban Rizkal.

"Saya tanya Riskal, kenapa bisa kok BPOM nggak bergerak. Kata Riskal, itu bukan wilayah BPOM, itu wilayahnya dari karantina. Kalau saya bilang nih Rizkal goblok nih. Bukan itu jawaban Rizkal," ucapnya.

"Jawabannya itu kamu harus berkoordinasi dengan mereka, kamu koordinasi sama mereka. Ya ini ada begini nih, ini bagaimana nih tindak lanjutnya. Jangan cuma ngomong ini menurut Thailand, menurut Malaysia begini-begini, itu bukan kerja kamu namanya itu, kamu nggak kerja itu," tuturnya.

Menurutnya, BPOM harus segera berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia. Sebab, buah tersebut sudah terjual di banyak supermarket dan dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut