Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Investasi di Jakarta Tembus Rp204 Triliun, Jadi Daya Tarik Ekonomi Nasional
Advertisement . Scroll to see content

Hilirisasi Tambang, Inalum Siapkan Proyek Kerja Sama Rp150 Triliun

Minggu, 28 Oktober 2018 - 15:05:00 WIB
Hilirisasi Tambang, Inalum Siapkan Proyek Kerja Sama Rp150 Triliun
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

Dia menambahkan, Inalum bersama anggota HIP PT Antam (Persero) Tbk dan produsen alumina terbesar kedua di dunia Aluminum Corporation of China Ltd (CHALCO) akan bekerja sama membangun pabrik pemurnian untuk memproses bauksit menjadi alumina, yang merupakan bahan baku utama untuk membuat aluminium ingot. Inalum sendiri merupakan produsen aluminium ingot satu-satunya di Indonesia.

Budi menjelaskan konstruksi proyek yang berlokasi di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, ini dilakukan dalam dua tahap dengan total kapasitas produksi 2 juta metrik ton alumina. Sementara itu, investasi untuk membangun pabrik tahap pertama tersebut diperkirakan sekitar 850 juta dolar AS dan di targetkan mulai produksi pada 2021.

Anggota HIP lainnya, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, akan berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk untuk mengonversi batubara muda menjadi syngas yang merupakan bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar, urea sebagai pupuk, dan polypropylene sebagai bahan baku plastik.

Budi menuturkan pabrik pengolahan gasifikasi batubara sendiri direncanakan mulai beroperasi pada November 2022. Dia berharap produksi dapat memenuhi kebutuhan pasar sebesar 500.000 per tahun, 400.000 ton DME per tahun dan 450.000 ton Polypropylene per tahun. Dengan target pemenuhan kebutuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan batubara sebagai bahan baku akan sebesar 9 juta ton per tahun termasuk untuk mendukung kebutuhan batubara bagi pembangkit listriknya. Nilai keseluruhan proyek tersebut diperkirakan lebih dari 3 miliar dolar AS.

HIP juga menjadi salah satu tulang punggung negara dalam mendulang devisa dari hasil ekspor dan mengurangi ketergantungan bahan baku dari impor. HIP memperkirakan penjualan hasil ekspor hingga 2018 sebesar 2,51 miliar dolar AS atau sekitar Rp 37 triliun. Adapun hingga Agustus 2018, telah terealisasi 1,57 miliar dolar AS atau 62,5 persen dari proyeksi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut