Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rebranding, BRI Luncurkan Logo Baru untuk Gaet Segmen Urban dan Gen Z
Advertisement . Scroll to see content

Holding Ultra Mikro Terbentuk, Saham PNM dan Pegadaian Dialihkan ke BRI

Senin, 13 September 2021 - 11:44:00 WIB
Holding Ultra Mikro Terbentuk, Saham PNM dan Pegadaian Dialihkan ke BRI
Holding Ultra Mikro terbentuk hari ini, saham PMN dan Pegadaian dialihkan ke BRI. (Foto: Sindonews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Holding Ultra Mikro resmi terbentuk hari ini. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan pengalihan saham negara pada PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kepada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, integrasi antara Pegadaian, PNM, dan BRI dalam satu ekosistem bisnis akan memberikan pembiayaan kepada UMKM. Dengan demikian, pemegang saham berharap kinerja usaha mikro akan pulih di tengah pandemi Covid-19. 

"Penyatuan ini kita ingin UMKM kurang lebih 30 persen daripada permodalan di Indonesia. Kita bisa lihat perubahan signifikan pada krisis Covid-19 terdampak UMKM dan ultra mikro. Impact-nya luar biasa. Ini kita harus pastikan keseimbangan ekonomi terjadi," kata Erick, Senin (13/9/2021). 

Sejak Juli 2020 hingga September 2021, pembentukan Holding Ultra Mikro telah melewati berbagai rangkaian proses, di antaranya persetujuan dari komite privatisasi pada 17 Februari 2021 dengan konsultasi dengan DPR RI pada 18 Maret 2021. Kemudian, persetujuan dari pemegang saham BRI dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Juli 2021. 

Persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Agustus 2021. Lalu, pernyataan efektif dari OJK pada 30 Agustus 2021. 

Pemerintah juga telah menerbitkan PP Nomor 73 2021 tentang Penambahan Penyelenggaran Modal Negara ke Dalam Modal Saham BRI, serta keputusan Menteri Keuangan (Menkeu) pada 16 Juli 2021 perihal penetapan nilai penambahan PMN kepada modal saham BRI. 

Sebelumnya, dalam rencana holding ultra mikro, BRI telah menggelar menggelar penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. BRI menawarkan sebanyak-banyaknya 28,213 miliar Saham Baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah Penambahan Modal dengan HMETD I.

Harga pelaksanaan rights issue BBRI Rp3.400 per saham. Pemerintah melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (Inbreng) sesuai PP No. 73/2021. 

Seluruh saham Seri B milik pemerintah dalam Pegadaian akan dialihkan kepada BRI melalui mekanisme inbreng. Nilai total PMHMETD I yang telah memperhitungkan inbreng serta eksekusi hak Pemegang Saham Publik adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp95,92 triliun. 

Dari total dana tersebut, nilai inbreng sebesar Rp54,77 triliun dan sisanya Rp41,15 triliun jika seluruh pemegang saham publik mengeksekusi haknya sesuai porsi masing-masing. Dana hasil aksi korporasi itu, di antaranya dimanfaatkan BRI untuk pembentukan holding bersama Pegadaian dan PNM.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut