Impor Sayuran Melonjak, Ini Penjelasan Kementan
JAKARTA, iNews.id - Sepanjang 2019, impor sayur-sayuran meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor sayur mencapai 770 juta dolar AS atau Rp11 triliun.
Direktur Jendera Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan, besarnya impor tersebut hanya untuk sayuran yang tidak atau sedikit sekali diproduksi di Indonesia.
"Kalau ada pengamat yang cerita impor sayuran kita meningkat di tahun 2019, dari data BPS bisa di-crosscheck, impor tersebut adalah terbesar bawang putih dan kentang industri. Komoditas ini masuk dalam kelompok aneka sayuran, nyatanya kita masih butuh pasokan besar memang," katanya melalui keterangan tertulis, Senin (25/5/2020).
Dari total impor sayuran, kata dia, porsi bawang putih mencapai 38,62 persen. Lalu disusul kentang olahan industri, bawang bombai, dan cabai kering. Tingginya impor bawang putih disebabkan komoditas tersebut tumbuh optimal di daerah sub tropis seperti China.
Begitu juga dengan kentang industri. Prihasto menilai, kentang jenis ini berbeda dengan kentang sayur atau granola. "Jenis Granola kita malah sudah bisa ekspor. Jadi impor sayuran hanya pada komoditas sayur yang produksi kita masih rendah," ucapnya.