Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kontroversi KTT G20 2026, Bisakah Amerika Tendang Afrika Selatan sebagai Anggota Tetap?
Advertisement . Scroll to see content

Indonesia-AS Sepakat KTT G20 Fokus ke Solusi Masalah Ekonomi Dunia Daripada Konflik Geopolitik

Kamis, 22 September 2022 - 16:58:00 WIB
Indonesia-AS Sepakat KTT G20 Fokus ke Solusi Masalah Ekonomi Dunia Daripada Konflik Geopolitik
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (kedua kiri), dengan U.S Trade Representative, Ambassador Katherine Tai (kedua kanan), dalam pertemuan bilateral, di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). (Foto: dok Kemenko Perekonomian)
Advertisement . Scroll to see content

BALI, iNews.id - Indonesia dan Amerika Serikat (Indonesia-AS) sepakat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada November mendatang, lebih fokus ke solusi masalah-masalah ekonomi dunia daripada konflik geopolitik Rusia-Ukraina.

Hal itu, merupakan hasil pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, dengan U.S Trade Representative, Ambassador Katherine Tai, disela-sela Pertemuan G20 Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TII-MM), di Nusa Dua, Bali, Kamis (22/9/2022). 

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga kembali menyampaikan perlunya dukungan Amerika Serikat pada pelaksanaan KTT G20 di bulan November 2022 nanti, agar tercapai konsensus dalam Leaders’ Declaration. 

Sementara Ambassador Katherine Tai menyampaikan bahwa konsensus di G20 sangatlah penting, walaupun saat ini pertemuan KTT G20 berlangsung pada saat sulit karena pengaruh dinamika geopolitik global. 

Katherine Tai juga menyampaikan apresiasi atas peran Indonesia yang mengambil tanggungjawab besar dalam kepemimpinan pada Presidensi G20 Tahun 2022. 

Berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, lanjutnya, diharapkan akan menjadi oportuniti dan peluang dalam membangun kerja sama multilateral yang lebih baik, dan mampu berkontribusi besar dalam menyelesaikan berbagai permasalahan global.

Pada pertemuan tersebut, keduanya juga sepakat terus mendorong upaya peningkatan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara Indonesia-AS, serta komitmen untuk terus mendorong peningkatan kerjasama pada tataran Indo-Pacific melalui Indo-Pacific Economic Framework (IPEF). 

Kerangka kerja sama IPEF dinilai dapat menjadi respon yang
tepat dalam meng-address kondisi dan dinamika global saat ini, dimana semua negara harus mengedepankan kerja sama yang lebih erat di dalam menciptakan keseimbangan, kemakmuran, dan pembangunan yang berkeadilan, terutama di kawasan Indo-Pacific.

“Menindaklanjuti apa yang sudah disepakati pada IPEF Ministerial Meeting di Los Angeles beberapa waktu lalu, Pemerintah Indonesia menyampaikan kesiapan dan menegaskan
komitmennya untuk mengikuti seluruh Pilar IPEF,” ujar Menko Airlangga. 

Hal tersebut disambut sangat positif oleh Katherine Tai, dan menyampaikan terima kasih serta apresiasi yang tinggi atas engagement dan keterlibatan Indonesia yang serius dan terbuka, guna mendorong hasil konkret dari kerja sama di IPEF.

Dengan kerangka kerja sama ini, harapannya seluruh negara di Kawasan Indo-Pacific bisa tumbuh bersama dan menjadi lebih kuat. Ke depan, IPEF akan mengedepankan konektivitas dan integrasi ekonomi berbasis luas yang tangguh, di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam kesempatan ini juga dibahas mengenai peluang kerja sama Indonesia-Amerika Serikat di sektor industri, khususnya yang terkait dengan industri Semikonduktor, dan juga perkembangan penyelesaian beberapa isu sengketa perdagangan Indonesia-Amerika Serikat di WTO (DS 478). 

Selain itu, dibahas juga perlunya tetap mendorong skema kerja sama bilateral Indonesia–AS dan juga kesepakatan agar Indonesia tetap mendapatkan fasilitas GSP dari AS. 

Dari sisi perdagangan, nilai perdagangan Indonesia-Amerika Serikat pada tahun 2021 tercatat sebesar 37,04 miliar dolar AS lebih besar jika dibandingkan pada tahun 2020 sebelumnya yang
sebesar 27,20 miliar dolar AS. 

Pada periode Januari hingga Juli 2022, nilai perdagangan sebesar 23,95 miliar dolar AS atau meningkat 21,94 persen dari periode yang sama setahun sebelumnya yang
sebesar 19,64 miliar dolar AS.

Dalam pertemuan tersebut Menko Airlangga didampingi oleh Menteri Perindustrian, Sesmenko Perekonomian, dan Dirjen KPAII Kemenperin. Sementara dari pihak Amerika Serikat, hadir bersama Ms. Katherine Tai yakni Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Deputy Chief of Staff USTR dan sejumlah Pejabat pendamping lainnya. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut