Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menperin Ingatkan Hal Ini agar Industri Gas Indonesia Raih Peluang di Tengah Tantangan
Advertisement . Scroll to see content

Industri Kertas Masih Terjepit Harga Gas

Kamis, 11 Januari 2018 - 13:23:00 WIB
Industri Kertas Masih Terjepit Harga Gas
Ilustrasi (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAMBI, iNews.id - Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) masih keberatan dengan tingginya harga gas yang digunakan sebagai bahan bakar untuk indutri pulp dan kertas dalam negeri.

"Masih keberatan, karena saat ini harga gas untuk industri pulp dan kertas masih tinggi atau rata-rata berkisar antara 9-11 dolar AS per Million Metric British Unit (MMBTU)," kata Ketua Umum APKI Aryan Warga Dalam di Jambi, Kamis (11/1/2018).

Aryan mengatakan masih tingginya harga gas sangat berpengaruh besar terhadap total biaya produksi. Oleh karena itu, asosiasi yang mewadahi pengusaha bidang indutri pulp dan kertas tersebut meminta pemerintah agar merealisasikan penurunan harga gas industri kertas ke dalam daftar industri yang mendapat penurunan harga gas menjadi lima dolar AS per MMBTU.

Dia berharap penurunan harga gas untuk industri itu bisa direalisasikan untuk mendorong peningkatan kinerja industri pulp dan kertas sebagai indutstri nasional yang strategis dan prioritas.

"Industri pulp dan kertas belum masuk industri yang mendapatkan penurunan harga, kami sudah meminta tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda dimasukkan ke dalam industri yang mendapat penurunan harga gas," ucap Aryan.

Untuk menyiasati tingginya harga gas itu, pihaknya mendorong anggotanya untuk menggunakan bahan bakar alternatif dengan memanfaatkan limbah kulit kayu untuk pembangkit bagi industri itu.

"Sebagian besar perusahaan pulp dan kertas sudah menerapkan itu, yaitu dengan memanfaatkan limbah kulit kayu untuk dijadikan bahan bakar seperti pembangkit listrik tenaga uap," katanya.

Pada tahun 2018, produksi kertas ditargetkan dapat tumbuh hingga lima persen. Sedangkan produktivitas indutri pulp dapat tumbuh di angka 85 persen ditopang dengan adanya pabrik baru.

Saat ini, kata Aryan, industri pulp dan kertas dalam negeri merupakan industri strategis di Indonesia karena telah memberikan kontribusi terhadap devisa negara mencapai 5,9 miliar dolar AS per tahun. Industri pulp Indonesia saat ini juga menempati peringkat ke-9 di dunia dan industri kertas menempati peringkat ke-6 dunia

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut