Ini 3 Fase Krusial Kenaikan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan-Idul Fitri
JAKARTA, iNews.id - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) mewanti-wanti peningkatan permintaan dan kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan. Ketua Umum DPP IKAPPI, Abdullah Mansuri mengatakan, setidaknya ada tiga fase yang harus dicermati bersama.
Fase pertama, biasanya terjadi pada tiga hari sampai dengan satu minggu menjelang Ramadan. Hal ini terjadi karena tingginya permintaan dari masyarakat.
"Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal Ramadan menyajikan makanan-makanan istimewa. Maka kami berharap dalam fase pertama ini, pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dapat tersedia dan distribusi dijaga dengan baik serta produksi dapat di perbaiki," ujar Abdullah dalam keterangannya, Jumat (10/3/2023).
Fase kedua, terjadi tujuh hari sampai tiga hari menjelang Idul Fitri. Dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan ramadan, Kemudian, melonjak tinggi di penghujung ramadan menuju ke Hari Raya Idul Fitri.
Menurutnya, pada fase ini biasanya pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada hari raya, maka permintaan pun akan melonjak tinggi.
Dia pun mengimbau pemerintah agar bisa menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Sebab, pada pengalaman sebelumnya, di fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena beberapa komoditas harus terganggu dengan adanya arus mudik lebaran.
Pada fase ketiga, pada 2-3 hari setelah Hari Raya Idul Fitri, dimana momen ini banyak komoditas yang tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok.
"Fase ini juga rawan, kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2023," ucapnya.
Dia juga memberi catatan lain adalah kenaikan beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan ini membuat banyak pihak lebih kerja keras dalam melakukan distribusi pangan menjelang ramadan, karena kenaikan permintaannya akan lebih dari 50 persen mulai fase pertama.
"Maka kami meminta pemerintah lebih aktif dan lebih serius dalam menyelesaikan persoalan harga pangan yang terjadi saat ini," tuturnya.
Editor: Aditya Pratama