Ini 3 Hal yang Menyebabkan Harga Tes RT-PCR Masih Mahal

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah belum lama ini menurunkan harga tes RT-PCR di Indonesia dengan harga eceran tertinggi (HET) untuk Jawa dan Bali sebesar Rp275.000 dan Rp300.000 di luar Jawa dan Bali. Diketahui, saat awal masa pandemi harga tes RT-PCR mencapai jutaan rupiah.
Dengan menurunnya harga tes RT-PCR yang cukup drastis tentunya mengundang pertanyaan di kalangan masyarakat. Lalu, apa yang membuat harga tes RT-PCR di Indonesia menjadi mahal?
Dari temuan MNC Portal Indonesia setidaknya ada tiga hal yang membuat harga tes RT-PCR cukup mahal.
1. Alat Reagen PCR masih impor
Reagen merupakan ekstraksi yang digunakan untuk mengecek spesimen guna mendeteksi adanya virus SARS-CoV-2.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), reagen masih diimpor dari luar negeri dan harus sesuai rekomendasi WHO; sertifikasi oleh CE, FDA, atau sertifikat yang setara; serta memiliki minimal satu target gen reagen yang disarankan pakar (target gen N).
"Indonesia masih mengimpor dari beberapa negara seperti China, India. Tapi, Korea Selatan paling banyak," ujar Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dikutip, Kamis (4/11/2021).