Ini 3 Sektor Paling Cuan Selama Lebaran 2023

JAKARTA, iNews.id - Ada 3 sektor paling cuan selama periode lebaran 2023. Hal itu, terkait dengan produk dan jasa yang ditawarkan sehubungan dengan aktivitas mudik lebaran.
Waketum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia, Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, mengatakan momentum libur lebaran memang sangat berperan terhadap peningkatan perputaran uang di Indonesia.
Meski demikian, ada 3 sektor yang paling menuai untung selama momentum lebaran 2023, yaitu:
1. Sektor Transportasi
Mudik lebaran menjadi momen yang ditunggu sektor trasportasi, karena meningkatnya permintaan masyarakat. Musim mudik lebaran dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang bergerak di sektor transportasi untuk memaksimalkan pendapatan.
Hal ini semakin didukung dengan adanya pencabutan kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang meningkatkan pergerakan masyarakat untuk mudik lebaran.
“Perusahaan bus, kereta api, pesawat. Mereka sangat diuntungkan. Selain itu, rental kendaraan juga bisa memanfaatkan momentum ini karena masih banyak masyarakat yang memilih mudik dengan mobil daripada transportasi umum,” ujar Sarman Simanjorang pada program Market Review IDX Channel, Rabu (26/4/2023)
2. Sektor Pariwisata
Periode lebaran tidak hanya dijadikan sebagai momentum untuk menjalin silaturahmi. Banyak masyarakat yang melakukan perjalanan wisata, sehingga restoran, hotel, dan tempat wisata bisa meraup keuntungan maksimal, apalagi terdapat paket promo yang ditawarkan untuk menarik wisatawan.
Menurut Sarman, periode lebaran biasanya dijadikan sebagai momentum pemulihan bagi sektor pariwisata yang sebelumnya berdarah - darah dalam menghadapi Covid-19.
3. Sektor UMKM
Pelaku UMKM dapat mengambil kesempatan untuk menjajakan barang dagangannya dengan mengedepankan kearifan lokal. Menurut Sarman, banyak masyarakat perkotaan yang gemar membeli souvenir, makanan hingga kain khas daerah.
“Sehingga pelaku UMKM bisa menjaga minat tersebut dengan tidak menaikan harga secara signifikan. Dikhawatirkan itu akan merusak daya beli masyarakat,” kata Sarman.
Dia mengungkapkan, hampir 25 persen dari perputaran uang secara tahunan terjadi pada periode ini. Selain itu, perputaran uang tidak hanya terfokus pada daerah tertentu, melainkan menyeluruh ke setiap wilayah Indonesia.
“Sehingga ini bisa memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah,” ungkap Sarman.
Editor: Jeanny Aipassa