Ini 5 Pebisnis yang Sempat Terpuruk dan Berhasil Bangkit

JAKARTA, iNews.id - Begitu banyaknya perusahaan yang sukses sepanjang sejarah yang tidak selalu berjalan mulus. Jika ditelusuri ada saatnya di mana pendiri atau CEO tidak yakin perusahaan yang dipimpin dapat bertahan.
Berikut lima perusahaan yang berhasil melalui masa sulitnya dan berhasil bangkit di detik-detik terakhir. iNews.id melansir dan merangkumnya dari Business Insider, Minggu (5/8/2018).
1. Pendiri SparkNote Lama Keluarkan Konten
SparkNote merupakan situs penyedia panduan belajar untuk berbagai studi secara gratis. Namun, banyak pengguna yang merasa tidak puas karena situs tersebut tidak memiliki buku yang dibutuhkan dengan cara mengirimkan email cacian.
Mulanya Pendiri SparkNote, Sam Yagan mendirikan situs ini bersama teman sekamarnya saat masih mengenyam pendidikan di Universitas Harvard. Setelah menerima kritikan tersebut, ia memutuskan untuk menyewa beberapa editor untuk membantu membuat lebih banyak konten.
"Itu adalah jenis surat kebencian terbaik yang didapatkan, yaitu kami membutuhkan lebih banyak konten," ujarnya.
2. Pendiri Situs Goat Tidak Siap dengan Popularitas
Sebelum menjadi marketplace sepatu kets terbesar di dunia seperti sekarang, saat belum genap setahun didirikan, pada Black Friday 2015, Goat booming dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan hingga ribuan pesanan diabaikan.
"Ini adalah keberhasilan. Kami menanggapi setiap permintaan pesanan saat itu. Saya kira ada sekitar 4.500 hari itu. Tapi pada saat tersebut lebih baik dibenci daripada tidak dikenal," kata salah satu Pendiri Goat Eddy Lu.
3. Corcoran Group Hampir Bangkrut
Pendiri Corcoran Group Barbara Corcoran menulis pernyataan untuk karyawannya bahwa perusahaan real estatenya telah bangkrut. Kemudian, ia ingat ada 88 apartemen yang dimiliki oleh perusahaan asuransi yang ingin dilelang.
"Itu hanya muncul di kepala saya dan saya kembali. Mendapat dolar yang sama tapi saya menghargai satu kamar tidur, dua kamar tidur, kamar studio semua sama. Saya menjualnya dengan harga yang sama," ucapnya.
Dalam seminggu, perusahaannya berubah dari 348.000 dolar AS menjadi 1,2 juta dolar AS dan komisi. Menurut dia, sifat bertahan hidup merupakan hal paling penting dalam membangun bisnis. Pasalnya, satu hal yang pasti dalam bisnis akan ada masa-masa buruk.
4. Pendiri Evernote Tutup Perusahaan dan Pecat Semua Karyawan
Selama krisis keuangan tahun 2008, seorang investor perusahaan penyedia catatan mobile, Evernote, mundur pada saat terakhir. CEO Evernote saat itu Phil Libin telah menyerahkan pekerjaannya pada investor lain. Saat itu Evernote hanya memiliki tiga minggu sisa uang tunai. Jadi Libin memutuskan untuk menutup perusahaan dan memecat semua stafnya.
Kemudian, seorang investor dari Swedia mengatakan Evernote telah mengubah hidupnya. Sementara Evernote telah mengalami beberapa jalan terjal sejak saat itu. CEO saat ini Chris O'Neill mengatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki arus kas yang positif dan memiliki banyak pengguna berbayar daripada gratis.
5. Pendiri Twitter Sebelumnya Melihat Blogger Terjatuh
Jauh sebelum mendirikan Twitter, Evan Williams meluncurkan salah satu situs layanan publikasi pada 1999 dan berhasil populer untuk sementara waktu. Namun, pada 2000, Blogger mengalami crash dan Evan harus mem-PHK semua karyawannya.
"Saya duduk di antara tim dan berkata 'Lihatlah dalam dua minggu kami tidak akan dapat membayar kalian. Jadi ini adalah gaji terakhir yang dapat kami bayar. Kalian dipersilakan untuk kembali besok. Saya akan kembali.' Tapi tidak ada satupun yang kembali. Itu sulit," ucapnya.
Sendirian Evan terus mengerjakan startup sampai pada 2003 dibeli oleh Google. Evan menjadi bekerja untuk raksaksa teknologi. Meskipun Blogger sudah tidak ada lagi, ia lebih sukses sejak saat itu. Ia mendirikan Twitter dan menjabat sebagai CEO-nya.
Editor: Ranto Rajagukguk