Ini Dia Sebaran Logam Tanah Jarang, Harta Karun Ibu Pertiwi
JAKARTA, iNews.id - Indonesia memiliki banyak kekayaan yang belum banyak diketahui khalayak umum. Seperti contohnya Logam Tanah Jarang atau rare earth yang tersimpan di perut bumi Ibu Pertiwi.
Menurut Badan Geologi, studi untuk mempelajari kandungan logam ini sudah dimulai sejak 2020. Namun, proses studi dan integrasi datanya belum rampung sehingga potensi pastinya belum bisa diketahui.
Logam Tanah Jarang termasuk Critical Raw Mineral (CRM), alias mineral mentah yang sangat penting untuk industri. Lantaran punya banyak manfaat, nilainya pun lebih tinggi dari emas dan platina.
Lantas, dimana saja daerah di Indonesia yang diperkirakan mengandung Logam Tanah Jarang?
Mengutip Kajian Potensi Mineral Ikutan pada Pertambangan Timah 2017, salah satunya ada di pulau Sumatera. Jenis endapan Logam Tanah Jarang yang terbentuk adalah pelapukan dengan volume mencapai 4.426.115,4 ton.
Dengan estimasi sekitar 0,45 persen dari volume tersebut mengandung Logam Tanah Jarang, maka paling tidak lebih dari 19.000 ton Logam Tajam Jarang terkandung padanya.
Kemudian, khusus di Pulau Bangka Belitung, jenis endapan LTJnya adalah LTJ tailing, hasil penambangan timah. Volume endapan tersebut mencapai lebih dari 16,6 miliar meter kubik. Dengan asumsi yang sangat kecil, yakni hanya 0,0023 persen, paling tidak terdapat lebih dari 383.000 ton LTJ.
Jika asumsi ini ditingkatkan, paling tidak LTJ yang bisa direcovered sekitar 5% dari volume awal, maka ada sekitar 833.130.000 ton LTJ yang dapat diolah.
Paling tidak ada 12 oksida logam tanah jarang yang diidentifikasi dari hasil penambangan timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Di Provinsi Bangka Belitung, mineral Logam Tanah Jarang merupakan hasil samping dari penambangan timah. Estimasi potensi Logam Tanah Jarang secara hipotetik di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah 7 juta ton, berdasarkan hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Mineral-mineral yang mempunyai nilai ekonomis, yaitu ilmenit (32,43 persen), zircon (16,65 persen), kasiterit (12,59 persen) dan monasit (11,76 persen).
Monasit (Ce,La,Y,Th)PO3) merupakan senyawa fosfat Logam Tanah Jarang yang mengandung 50-70 persen oksida Logam Tanah Jarang. Terakhir ada di pulau Kalimantan dan pulau Sulawesi, endapan Logam Tanah Jarang yang ada adalah endapan LTJ laterit dengan volume masing-masing mencapai 1.928.640 ton dan 1.515.056 ton.
Dengan menggunakan rasio estimasi yang sangat kecil terhadap volume yang ada, yakni sekitar 0,0114 persen (pulau Kalimantan) dan 0,0292 persen (pulau Sulawesi), maka jumlah minimal Logam Tanah Jarang yang dapat diolah sekitar 219 ton dan 443 ton. Itu dia lokasi sebaran harta karun Indonesia jenis Logam Tanah Jarang.
Editor: Jeanny Aipassa