Ini Rahasia Krakatau Steel Raih Laba Bersih setelah Bertahun-tahun Rugi
JAKARTA, iNews.id - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk meraih keuntungan bersih Rp1,1 triliun pada kuartal I-2020. Capaian ini diraih usai BUMN baja itu setelah merugi selama bertahun-tahun.
Diretur Utama KS, Silmy Karim mengatakan, saat datang ke KS pertama kali, dia melihat masalah perusahaan terletak pada utang yang mencapai 2,5 miliar dolar AS. Oleh karena itu, dia bersama jajaran direksi fokus merestrukturisasi utang KS. Pada Januari 2020, utang yang berhasil direstrukturisasi mencapai 2,2 miliar dolar AS.
"Ketika itu, satu tahun proses, bernegosiasi dengan 10 kreditur di mana empat dari luar negeri, dan ini proses panjang yang tidak sesederhana itu karena menyangkut berbagai macam aturan khususnya di OJK, dan lain sebagainya," katanya, Rabu (24/6/2020).
Kemudian, Silmy menerapkan digitalisasi pada proses bisnis KS. Jajaran direksi KS bisa memantau perusahaan secara real-time mulai dari biaya produksi hingga kinerja karyawan.
Silmy menitikberatkan pada dua faktor terkait karyawan KS sebagai titik pangkal transformasi, yaitu SDM dan budaya atau sistem kerja (corporate culture).
"Kita ada war room dan bisa diakses dalam device atau handphone daripada manajemen Krakatau Steel untuk melihat perkembangan, kita ingin tau misalnya utang dari salah satu pelanggan kita, kita bisa tahu bagaimana KPI salah satu anak buah kita, kita ingin tahu shipment hari ini, kita tidak bisa menunggu lagi sampai satu minggu bahkan satu bulan," ujar Silmy.
Dengan sistem ini, Silmy bisa mengambil keputusan berbasis bukti sekaligus bisa mengantisipasi masalah lebih cepat. Dia menyebut, sistem ini mengubah organisasi KS.
"Dan ini transparan karena salah satu kunci organisasi modern itu transparansi. Dalam konteks good corporate goverment (GCG) kita tegakkan, bahkan kita pertama yang menerapkan ISO 37001, jadi di situ kita dorong terus," ucapnya.
Dari sini, dia melakukan banyak hal seperti memangkas organisasi yang terlalu gemuk hingga menghentikan proyek lama yang tidak efisien. Dia mengakui transformasi ini berdampak pada efisensi tenaga kerja.
"Dari sisi orangnya, kita lakukan program-program, salah satunya ada optimalisasi tenaga kerja, program pensiun dini, dan program lainnya. Kalau kita tdk bisa mengurangi orangnya, maka kita harus besarkan bisnisnya," tuturnya.
Silmy menyebutkan, KS saat ini memiliki 60 anak usaha. Jumlah tersebut dinilainya terlalu besar. Saat ini, Silmy tengah menyiapkan likuidasi untuk lima anak usaha demi mencegah pemborosan.
Editor: Rahmat Fiansyah