Ini Strategi BUMN Hadapi 3 Tantangan Global
JAKARTA, iNews.id - Kementerian BUMN telah menyiapkan strategi untuk menghadapi tiga tantangan global, yaitu disrupsi pasar global, disrupsi ketahanan kesehatan, dan disrupsi digital.
Staf Ahli Bidang Industri Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hatari, mengatakan sejak awal perusahaan pelat merah mencoba menjawab tantangan tersebut melalui sejumlah program transformasi BUMN.
"BUMN sejak awal melakukan transformasi dan inovasi agar BUMN terus tumbuh dan menjadi kekuatan dan bernilai tambah dalam mendukung Indonesia menghadapi tiga disrupsi tersebut. Mulai dari core value AKHLAK BUMN, menanamkan nilai-nilai amanah, kompeten, harmonis, loyal adaptif, dan kolaboratif," ujar Rabin Indrajad Hatari, dalam MNC Group Investor Forum 2022, Kamis (12/3/2022).
Kementerian BUMN juga menerapkan 5 prioritas utama, yaitu menjaga keseimbangan antara nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia. Langkah ini dilakukan lantaram BUMN memiliki 2 fungsi, yakni sebagai korporasi untuk menghasilkan nilai ekonomi sebesar-besarnya untuk Indonesia dan fungsi lain sebagai agent of development untuk pelayanan publik.
"Inovasi bisnis model sejak awal kami meminta agar bumn fokus pada core bisnis dan telah membentuk 12 klaster yang sesuai dengan bisnis value chain," ungkap Rabin.
Tak sampai di situ, Kementerian yang dinahkodai Erick Thohir ini pun memperkuat aspek kepemimpinan teknologi. Rabin mencatat, BUMN didorong melakukan pengembangan teknoligi dan digitalisasi. Lalu, peningkatan investasi, dimana Kementerian BUMN mendukung terciptanya ekosistem investasi yang sebesar-besarnya berlandas tata kelola perusahaan yang baik.
"Terakhir, pengembangan talenta karena transformasi tidak akan ada artinya tanpa transformasi human capital. Karena itu bumn membuka kesempatan sebesar-besarnya untuk talenta-talenta milenial dan perempuan mengisis posisi pimpinan dengan target 10 persen milenial dan 25 persen perempuan di tahun 2023," kata Rabin.
Selain itu, Kementerian BUMN juga telah melakukan efisiensi jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 BUMN. Tujuannya, untuk meningkatkan fungsi pengelolaan dan monitoring. Di tingkat internasional, lanjutnya, BUMN juga telah memiliki perusahaan bertaraf internasional seperti PT Pertamina (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero), dan Himbara. Kementerian pun terus mendorong agar BUMN lainnya bisa menjadi perusahaan berkelas dunia.
"Disrupsi yang kita hadapi saat ini tentu berdampak juga dari pandemi yang berpengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. Karena itu ketahanan kesehatan menjadi perhatian kita. Ini menjadi kunci dari pemulihan ekonomi Indonesia," tutur Rabin.
Editor: Jeanny Aipassa