Investasi yang Masuk Jabar Lebih dari Rp800 Triliun, Ridwan Kamil Beberkan Alasannya

Dia menambahkan, jumlah investasi yang telah masuk ke Jabar diperkirakan akan terus meningkat, seiring banyaknya proyek investasi yang akan ditawarkan Indonesia dan berada di wilayah Jabar.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung, menyampaikan, Indonesia merupakan tempat yang sangat prospektif bagi investor untuk berinvestasi. Hal tersebut didukung dengan kondisi jangka pendek diantaranya stabilitas internal dan eksternal, pertumbuhan ekonomi yang tumbuh prospektif, tingkat inflasi yang stabil dan terjaga, serta dukungan kebijakan fiskal yang pruden dan akomodatif.
"Dalam jangka panjang, prospek investasi juga didukung dengan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, bonus demografi yang produktif, implementasi digitalisasi yang inklusif hingga pertumbuhan ekonomi yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan," ungkap Juda Agung.
Berbagai hal positif tersebut, menempatkan Indonesia menjadi negara yang masuk dalam kategori positif dengan rating yang stabil di BBB+, atau berada di 2 level diatas tingkat minimum standar investasi.
Dalam mengimplementasikan tiga kebijakan inti di sektor moneter, makroprudensial, dan pasar uang, serta dalam upaya memperlancar investasi, Bank Indonesia, melalui kantor perwakilan di dalam negeri, membentuk unit khusus yang dinamakan Regional Investor Unit (RIRU).