JAKARTA, iNews.id - Mekanisme perdagangan full periodic call auction (FCA) dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) masih membingungkan sejumlah kalangan investor. Apalagi, bagi yang terbiasa menggunakan acuan bid dan offer dalam order book.
Order book atau price book merupakan tabel yang menampilkan informasi permintaan beli (bid) dan penawaran jual (offer/ask) baik dari sisi harga dan volume sebuah saham secara real time. Sejak diberlakukannya FCA dalam PPK, tampilan ini ditiadakan, diganti dengan Indikative Equilibrium Price (IEP) dan Indikative Equilibrium Volume (IEV).
Sentimen Konsumen Membaik, Jepang Pertahankan Pemulihan Ekonomi yang Moderat
Professional Trader & Trading Coach, Michael Yeoh, mengatakan terdapat ketidaksiapan investor terhadap kebijakan yang diterapkan sejak 25 Maret tersebut.
“Kalau kita lihat ke belakang, implementasi FCA ini ternyata membuat investor ritel tidak siap, karena selama ini call auction itu hanya ada di sistem pre-opening dan pre-closing,” kata Michael dalam Special Dialogue iNews TV, dikutip Minggu (16/6/2024).
Investor Nilai Skema FCA pada Saham Besar Picu Aksi Jual Big Cap Lain
Baginya, bid dan offer merupakan cerminan transparansi perdagangan saham, yang selama ini menjadi referensi investor dalam menentukan keputusan beli atau jual. Michael meyakini adanya bid dan offer dalam saham-saham ‘Special Monitoring’ dapat meramaikan transaksi perdagangan.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku