Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : OJK Ungkap Kinerja Pasar Modal Moncer, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Advertisement . Scroll to see content

IPO Anak Usaha Pertamina Incar Dana Rp20 Triliun, Lampaui Harita Nickel dan GOTO

Minggu, 30 April 2023 - 18:28:00 WIB
IPO Anak Usaha Pertamina Incar Dana Rp20 Triliun, Lampaui Harita Nickel dan GOTO
Pertamina Hulu Energi berencana melakukan penawaran umum perdana atau IPO pada Juni 2023 dan mengincar dana senilai Rp20 triliun. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anak Usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), segera melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada Juni mendatang. 

PHE akan menawarkan 10-15 persen saham kepada publik dengan target dana 1,36 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp20 triliun pada Juni 2023. 

Nilai IPO PHE yang mencapai Rp20 triliun melampaui dua raksasa nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel 680 juta dolar AS dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp9,2 triliun. IPO senilai 1 miliar dolar AS lebih di Indonesia terakhir kali dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Dilansir dari Reuters, Minggu (30/4/2023), dengan nilai Rp20 triliun, IPO PHE ini akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara sepanjang tahun 2023. Sebelumnya, PHE menunda rencana IPO pada Februari 2023, lantaran adanya masalah administrasi.

PHE berencana menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk meningkatkan produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru. PHE tidak memberikan komentar terkait kabar ini.

Berdasarkan term sheet yang dilihat Reuters, Citigroup, Credit Suisse, dan JP Morgan menjadi joint bookrunners IPO PHE bersama BRI Danareksa dan Bank Mandiri.

Namun demikian, rencana IPO PHE ini terjadi berbarengan di tengah dorongan pemerintah Indonesia untuk memprivatisasi beberapa BUMN, dan untuk meningkatkan ketahanan energi.

Adapun sepanjang 2023, nilai penggalangan dana dari IPO di Indonesia mencapai 1,58 miliar dolar AS, berada di posisi kedua di Asia Pasifik, setelah Tiongkok, berdasarkan data Refinitiv.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut