Jabat Menteri BUMN 2 Tahun, Erick Thohir: Tekanannya Luar Biasa
JAKARTA, iNews.id - Menteri BUMN Erick Thohir menceritakan menceritakan pengalamannya menjabat sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN selama dua tahun. Erick mengaku mengalami tekanan luar biasa saat pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.
Sebab, pandemi terjadi saat Kementerian BUMN tengah menjalankan program transformasi BUMN. Tak hanya itu, di tengah krisis kesehatan global, Indonesia dituntut merealisasikan energi baru dan terbarukan. Hal ini sejalan dengan menghentikan pemakaian energi batubara dalam Pakta Iklim Glasgow (The Glasgow Pact) hasil KTT perubahan iklim (COP26) di Glasgow beberapa waktu lalu.
"Ini jadi menteri baru dua tahun, tapi tekananya luar biasa. Sedang transformasi, sedang bersih-bersih, sedang beres-beres, tiba-tiba Covid-19 datang. Belum selesai Covid datang, kemarin diajak Bapak Presiden (Joko Widodo) ke G20. Seumur hidup belum pernah ke G20. Lalu ke COP26 yang ada di Glasgow mengenai perubahan daripada energi ideal," ujar Erick dalam orasi ilmiahnya di ITS, Sabtu (11/12/2021).
Erick menambahkan, Indonesia mendapat tiga tekanan yang datang secara bersamaan. Pertama, pasar global yang akan terus dipaksakan dibuka. Kedua, disrupsi digital, dan ketiga, ketahanan kesehatan.
Bahkan, tiga hal itu menjadi tantangan terbesar bagi peradaban manusia saat ini. Meski begitu, dia menyebut ada manfaat positif dari tiga tuntutan tersebut.