Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Cloudfare Down Bikin Situs X hingga ChatGPT Sulit Diakses, Inikah Penyebabnya?
Advertisement . Scroll to see content

Jack Dorsey Pernah Putus Kuliah dan Jadi Tukang Pijat, Kini Berharta Rp165 Triliun

Sabtu, 04 Desember 2021 - 06:44:00 WIB
Jack Dorsey Pernah Putus Kuliah dan Jadi Tukang Pijat, Kini Berharta Rp165 Triliun
Jack Dorsey pernah putus kuliah dan jadi tukang pijat, kini berharta Rp165 triliun
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Jack Dorsey telah melepaskan jabatannya sebagai CEO di Twitter. Dia mengumumkan pengunduran dirinya pada Senin (29/11/2021) setelah 15 tahun mendirikan perusahaan tersebut. 

Dorsey meninggalkan posisi teratas di Twitter dengan kekayaan sekitar 11,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp165,8 triliun. Nilai tersebut hampir 10 kali lipat dari kekayaan yang dimilikinya 10 tahun lalu. Namun kekayaannya sebagian besar tidak berasal dari Twitter.

Dikutip dari Forbes, mayoritas kekayaannya terikat dalam hampir 11 persen sahamnya di Square, perusahaan fintech yang bergerak di bidang credit card-reader dan aplikasi tranfer uang, CashApp. Perusahaan ini akan efektif berganti nama menjadi Block pada 10 Desember 2021 mendatang dan akan fokus pada teknologi seperti blockchain.  

Harga saham Square telah meningkat lebih dari tiga kali lipat sejak Januari 2022 menjadi sekitar 213 dolar AS per saham pada Senin lalu didorong akuisisi dan pertumbuhan di CashApp, yang jumlah penggunanya bertambah menjadi 12 juta pada tahun lalu. 

Dorsey mendirikan Square pada 2009 bersama Jim McKelvey, beberapa tahun setelah mendirikan Twitter. Dorsey yang pernah dipecat sebagai CEO oleh Twitter pada 2008, kembali memimpin perusahaan tersebut pada 2015, tahun yang sama ketika Square go public

Selama enam tahun, Dorsey menjalankan dua perusahaan secara bersamaan. Ini merupakan prestasi yang langka, bahkan untuk para raksasa Silicon Valley yang terobsesi dengan pekerjaan.

Namun kerja kerasnya terbayar secara finansial. Dia pertama kali menjadi miliarder dan bergabung dalam daftar 400 orang Amerika terkaya versi Forbes pada musim gugur 2012, dengan perkiraan kekayaan bersih 1,1 miliar dolar AS. Itu berdasarkan sahamnya di Twitter, yang belum go public.

Kekayaannya naik menjadi 6,3 miliar dolar AS pada Oktober 2018, sebelum merosot menjadi 2,6 miliar dolar AS pada April 2020 ketika pandemi Covid-19 menghantam pasar saham. Kekayaannya pulih antara April 2020 hingga November 2021, di mana Dorsey telah menambahkan lebih dari 9 miliar dolar AS ke kekayaan bersihnya, yang melonjak menjadi 14,9 miliar dolar AS pada Oktober 2021 lalu.

Dia saat ini masih memegang sebagian saham Twitter senilai sekitar 850 juta dolar AS. Kekayaannya meningkat sebesar 59 juta dolar AS setelah pengumuman pengunduran dirinya, karena kenaikan harga saham Square mengimbangi penurunan saham Twitter sekitar 2,3 persen. 

Sebagai orang yang sukses di bidang teknologi, Dorsey yang saat ini berusia 45 tahun sebenarnya dua kali putus kuliah. Bahkan, dia pernah menjadi tukang pijat bersertifikat, dan perancang busana amatir sebelum beralih ke teknologi. 

Setelah sukses di teknologi, dia memilih pendekatan unik untuk filantropi. Pada April 2020, Dorsey berkomitmen memberikan hampir sepertiga dari sahamnya di Square yang pada saat itu bernilai sekitar 1 miliar dolar AS untuk membantu penanganan Covid-19, kesehatan dan pendidikan anak perempuan, serta pendapatan dasar universal. 

Satu setengah tahun kemudian, dia hampir mencapai separuh jalan menuju tujuannya senilai 1 miliar dolar AS. Tetapi karena saham Square yang dialokasikan untuk disumbangkan telah melonjak nilainya sejak komitmen awal, dia memiliki saham senilai 3,2 miliar dolar AS yang tersisa untuk disumbangkan.

Dorsey saat ini akan tetap menjadi CEO Square. Dia juga akan tetap berada di dewan direksi Twitter hingga masa jabatannya berakhir pada Mei 2022.

"Ada banyak pembicaraan tentang pentingnya sebuah perusahaan yang dipimpin oleh pendiri. Pada akhirnya saya percaya itu sangat membatasi dan merupakan titik sinyal kegagalan. Tidak banyak pendiri yang memilih perusahaan mereka daripada ego mereka sendiri,” kata Dorsey dalam email kepada staf Twitter, yang dia posting dalam akunnya di Twitter.  

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut